Ringkasan Berita:
- Gempa berkekuatan magnitudo 3,2 baru saja mengguncang wilayah Bandung pada 19 November 2025 pukul 22.54 WIB.
- Pusat gempa berada 22 kilometer tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 5 kilometer.
- BMKG menyampaikan bahwa data awal ini masih dapat berubah seiring kelengkapan proses pemutakhiran informasi.
Kita Tekno – Informasi gempa terkini datang dari wilayah Jawa Barat. Bandung diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,2 pada 19 November 2025, tepat pukul 22.54 WIB. Kejadian ini menjadi perhatian utama mengingat pentingnya pemantauan aktivitas seismik di daerah padat penduduk.
Berdasarkan laporan awal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa hari ini di Bandung berlokasi 22 kilometer di tenggara Kabupaten Bandung. Hiposenter gempa tercatat pada kedalaman yang relatif dangkal, yaitu 5 kilometer.
Berikut adalah informasi resmi dari BMKG terkait gempa Bandung hari ini, yang juga diunggah melalui akun X (sebelumnya Twitter) @infoBMKG:
“Gempa Mag:3.2, 19-Nov-2025 22:54:21WIB, Lok:7.22LS, 107.58BT (22 km Tenggara KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn:5 Km BMKG. Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.”
Penting untuk dicatat bahwa BMKG menyertakan disclaimer yang menekankan bahwa informasi ini diutamakan untuk kecepatan penyampaian, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan berpotensi berubah seiring dengan kelengkapan data yang diterima dan dianalisis lebih lanjut.

Link Update Info BMKG Gempa Terkini Hari Ini di Indonesia
Untuk memantau informasi gempa bumi terkini di seluruh wilayah Indonesia, termasuk update terbaru mengenai gempa Bandung dan pusat gempa lainnya, masyarakat dapat mengakses tautan resmi yang disediakan oleh BMKG. Melalui platform tersebut, BMKG menyajikan peta interaktif yang menunjukkan titik lokasi gempa beserta informasinya, seperti magnitudo dan kedalaman.
Informasi gempa hari ini di Indonesia dapat terus dipantau melalui laman resmi BMKG di SINI atau melalui akun X (Twitter) resmi BMKG di SINI.
Pengertian Gempa Bumi
Dikutip dari esdm.go.id, gempa bumi didefinisikan sebagai guncangan pada permukaan bumi yang diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas patahan aktif, letusan gunung api, atau runtuhan batuan.
Sementara itu, Magnitudo (M) merupakan ukuran yang menggambarkan kekuatan gempa bumi, mencerminkan besarnya energi seismik yang dipancarkan dari sumber gempa. Penentuan magnitudo ini diperoleh melalui pengamatan seismograf, yaitu instrumen khusus yang berfungsi mendeteksi dan merekam getaran atau gerakan tanah saat terjadi gempa.
Sebelum adopsi skala Magnitudo, BMKG menggunakan Skala Richter (SR). Skala ini, yang dikembangkan oleh Charles Richter pada tahun 1934, merupakan metode paling dikenal dan banyak digunakan untuk mengukur kekuatan gempa.
BMKG sendiri, yang merupakan singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, adalah lembaga pemerintah non-departemen di Indonesia. Institusi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika, serta menyediakan informasi penting mengenai cuaca, iklim, dan gempa bumi kepada publik dan instansi terkait.
Skala Magnitudo Gempa
Berikut adalah skala magnitudo gempa bumi dan potensi dampaknya:
- 2,5 atau kurang: Umumnya tidak terasa, namun dapat tercatat oleh seismograf.
- 2,5-5,4: Sering dirasakan, namun biasanya hanya menimbulkan kerusakan kecil.
- 5,5-6,0: Berpotensi menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan dan struktur lainnya.
- 6,1-6,9: Dapat mengakibatkan banyak kerusakan di area dengan kepadatan penduduk tinggi.
- 7,0-7,9: Digolongkan sebagai gempa bumi besar dengan potensi kerusakan serius.
- 8,0 atau lebih besar: Merupakan gempa bumi hebat yang mampu menghancurkan komunitas di dekat pusat gempa.
Informasi keselam
atan gempa bumi
Jika terjadi gempa bumi, penting untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat, sebagaimana petunjuk dari BMKG:
- Sebelum gempa bumi
- Kunci utama adalah:
- Mengenali apa yang disebut gempa bumi;
- Memastikan struktur dan letak rumah Anda aman dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, likuefaksi, dll);
- Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar tahan terhadap bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja:
- Perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat untuk mengetahui tempat paling aman berlindung saat gempa bumi;
- Pelajari cara melakukan P3K;
- Pelajari cara menggunakan alat pemadam kebakaran;
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi saat terjadi gempa bumi.
- Persiapan rutin di tempat kerja dan tinggal:
- Perabotan (lemari, kabinet, dll) harus diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, atau bergeser saat gempa bumi;
- Simpan bahan yang mudah terbakar di tempat yang tidak mudah pecah untuk menghindari kebakaran;
- Selalu matikan air, gas, dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Penyebab celaka paling banyak saat gempa bumi adalah kejatuhan material:
- Atur benda yang berat sebisa mungkin berada di bagian bawah;
- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh saat gempa bumi terjadi (misalnya lampu, dll).
- Alat yang harus ada di setiap tempat:
- Kotak P3K;
- Senter/lampu baterai;
- Radio;
- Makanan suplemen dan air.
- Kunci utama adalah:
- Saat terjadi gempa bumi
- Jika Anda berada di dalam bangunan:
- Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, dll;
- Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan;
- Segera lari ke luar apabila masih memungkinkan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka:
- Menjauhi bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll;
- Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari area yang berpotensi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil:
- Keluar, turun, dan menjauh dari mobil untuk menghindari pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai:
- Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan:
- Hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran saat gempa bumi.
- Jika Anda berada di dalam bangunan:
- Setelah terjadi gempa bumi
- Jika Anda berada di dalam bangunan:
- Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib;
- Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;
- Periksa apakah ada yang terluka, lakukan P3K;
- Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda:
- Periksa apabila terjadi kebakaran;
- Periksa apabila terjadi kebocoran gas;
- Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik;
- Periksa aliran dan pipa air;
- Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (matikan listrik, jangan menyalakan api, dll).
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa:
- Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa:
- Kemungkinan bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi:
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan);
- Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Isi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
- Jika Anda berada di dalam bangunan:
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram