Kita Tekno – Sebuah insiden mengejutkan mengguncang kawasan Bintaro Sektor 3, Tangerang Selatan, ketika rumah milik Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jalan Mandar porak-poranda usai disatroni sekelompok penjarah pada Minggu dini hari (31/8). Peristiwa ini memicu kekhawatiran dan menjadi sorotan publik atas keamanan properti pejabat negara.
Menurut kesaksian penjaga dan tetangga sekitar lokasi kejadian, aksi penjarahan ini melibatkan massa dalam jumlah sangat besar. Renzi, salah seorang warga yang tinggal di dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengungkapkan bahwa saking banyaknya pelaku, upaya yang bisa dilakukan oleh para tetangga dan penjaga rumah hanyalah menenangkan massa. Tujuannya adalah mencegah tindakan yang lebih parah, khususnya pembakaran rumah yang menjadi ancaman serius pada saat itu.
Renzi menambahkan, warga sekitar sebenarnya sudah meningkatkan kewaspadaan setelah lingkungan mereka tiba-tiba menjadi bising di tengah malam. Para pelaku, yang dipastikan bukan warga setempat, terlihat bernyanyi-nyanyi di tengah kegelapan dini hari. “Jumlah mereka sangat banyak dan beberapa di antaranya bahkan membawa senjata tajam,” terang Renzi, menggambarkan situasi mencekam yang terjadi.
Kebenaran kesaksian Renzi ini diperkuat oleh rekaman video yang berhasil diambil oleh Joko Sutrisno, staf pengaman rumah. Video tersebut menunjukkan betapa rusuhnya kondisi saat kejadian. Lebih lanjut, seorang saksi mata lainnya bahkan menyebutkan bahwa di antara para penjarah, ada yang terlihat mengoperasikan drone, menambah dimensi yang tidak biasa pada insiden ini.
Kabar mengenai penjarahan rumah Sri Mulyani di Bintaro ini pertama kali menyebar luas melalui unggahan media sosial warga sekitar pukul satu dini hari. Dari beberapa tayangan dan video yang juga direkam oleh Joko, terlihat jelas bagaimana para pelaku mengambil berbagai barang dari dalam rumah, termasuk televisi, isi lemari, dan banyak aset berharga lainnya.
Saat ini, situasi di sekitar Jalan Mandar dan properti yang disebut sebagai rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani tersebut telah kembali normal. Area tersebut kini dijaga ketat oleh puluhan personel tentara, memastikan keamanan dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Insiden ini menjadi pengingat penting akan tantangan keamanan di lingkungan perkotaan.
