Pada Minggu (31/8) pagi, area sekitar Gedung DPR Senayan, Jakarta, terlihat steril dari aktivitas normal. Akses Jalan Gatot Subroto (Gatsu) ditutup total, membentang mulai dari depan Hotel Sahid hingga ke Kementerian Lingkungan Hidup. Dari pantauan pukul 08.45 WIB, tidak ada kendaraan yang diizinkan melintas di ruas jalan vital tersebut. Suasana hening pasca-kejadian diperkuat oleh aroma pedih sisa-sisa gas air mata yang masih menyengat di udara.
Tim kumparan yang berada di lokasi turut merasakan efek pedih dari gas air mata yang masih membekas. Respons cepat terlihat di depan Senayan Park, di mana beberapa unit ambulans Pemprov Jakarta siaga. Mereka sigap memberikan pertolongan pertama dan mengobati sejumlah jurnalis yang terdampak efek iritasi dari gas tersebut, menunjukkan adanya kebutuhan medis mendesak pasca-demonstrasi.
Di tengah sterilisasi area, kehadiran aparat keamanan semakin diperkuat dengan pengerahan prajurit TNI. Sedikitnya lima unit truk berlabel ‘Marinir’ terlihat mengangkut personel menuju kawasan DPR, menandakan peningkatan pengamanan di sekitar lokasi vital tersebut.
Pasca-kejadian, area seputaran Gedung DPR kini benar-benar kosong dari kerumunan massa. Bahkan, petugas kebersihan yang dikenal sebagai ‘pasukan oranye’ dan biasanya selalu sigap membersihkan area publik, juga tidak terlihat di lokasi, menyisakan pemandangan yang lengang dan kontras dari hari-hari biasa.
—
Pesan Redaksi:
Demonstrasi merupakan bagian integral dari hak warga negara dalam berdemokrasi. Demi kepentingan bersama, kami senantiasa menyerukan agar setiap aksi demonstrasi dilakukan secara damai, menjauhi segala bentuk penjarahan atau perusakan fasilitas publik yang merugikan semua pihak.