Polda Metro Jaya secara sigap menggelar patroli skala besar di berbagai wilayah ibu kota Jakarta pada Minggu malam (31/8), dimulai sekitar pukul 19.20 WIB. Operasi pengamanan ini melibatkan penggunaan kendaraan taktis (rantis) milik Brimob serta motor trail, menunjukkan kesiapan aparat dalam menjaga stabilitas keamanan.
Patroli yang mengerahkan 342 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Brimob ini memulai pergerakannya dari kawasan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Meski situasi di sekitar kompleks DPR RI terpantau sudah kondusif saat rombongan patroli melintas, kehadiran aparat dengan mobil rantis dan petugas bersenjata lengkap serta tameng masih terlihat berjaga, menunjukkan kewaspadaan yang tinggi.
Setelah dari DPR RI, rombongan patroli melanjutkan penyisiran ke sejumlah titik vital lainnya. Kawasan di sekitar Markas Komando (Mako) Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, hingga Pasar Senen di Jakarta Pusat, menjadi rute berikutnya. Demikian pula saat melintasi kawasan Petamburan, seluruh lokasi tersebut terpantau sepi dari kerumunan massa, menandakan kondisi keamanan yang terkendali.
Titik krusial lain yang menjadi fokus patroli adalah area Monumen Nasional (Monas). Sama seperti lokasi sebelumnya, tidak ada kerumunan massa yang terlihat di Monas. Namun, pemandangan berbeda tersaji dengan terlihatnya ratusan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) lengkap dengan senjata api laras panjang yang turut bersiaga di lokasi tersebut. Kehadiran personel militer ini segera menarik perhatian, memicu pertanyaan mengenai tujuan mereka.
Menanggapi keberadaan prajurit TNI tersebut, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa tidak ada situasi darurat militer. Menurutnya, kehadiran ratusan prajurit tersebut merupakan bagian dari “patroli gabungan skala besar” yang telah berlangsung sejak siang hari. Patroli ini dilakukan secara bergantian di berbagai lokasi dan masih berlanjut hingga malam itu, demikian disampaikan Wahyu kepada kumparan pada Minggu (31/8), sekaligus meredakan kekhawatiran publik.