Upaya intensif tengah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk memulangkan jenazah Zetro Leonardo Purba, seorang pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang meninggal dunia akibat insiden penembakan di Lima, Peru. Insiden tragis ini telah menyita perhatian publik, dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima bergerak cepat berkoordinasi dengan otoritas setempat.
Menurut Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, KBRI Lima saat ini secara aktif berdialog dengan pihak berwenang Peru. Koordinasi ini berfokus pada kelancaran proses pemulangan jenazah almarhum Zetro ke tanah air, khususnya pasca-prosedur otopsi yang telah diselesaikan. Pernyataan tersebut disampaikan Judha kepada awak media pada Sabtu (6/9).
Berdasarkan rencana yang telah disusun, Judha berharap jenazah Zetro dapat segera dipulangkan ke Indonesia. “Menurut rencana beberapa hari ke depan, diharapkan [jenazah Zetro] sudah dapat dipulangkan ke Indonesia,” tuturnya, mengindikasikan bahwa proses repatriasi akan berjalan dalam waktu dekat.
Zetro Ditembak di Peru
Insiden nahas yang menimpa Zetro Leonardo Purba dilaporkan terjadi pada Senin (1/9) malam. Berdasarkan tayangan televisi lokal, Panamarica Television, Zetro saat itu sedang bersepeda bersama istrinya. Namun, kegiatan rutin tersebut berakhir tragis ketika ia dicegat oleh orang tak dikenal di dekat apartemennya yang berlokasi di distrik Lince, Lima, Peru.
Saat dicegat, pelaku melepaskan tiga kali tembakan, dengan satu tembakan fatal mengenai bagian kepala Zetro. Akibat luka parah yang dideritanya, Zetro segera dilarikan ke Klinik Javier Prado untuk mendapatkan pertolongan medis, namun sayangnya ia dinyatakan tewas di sana.
Kepolisian Peru kemudian mengkonfirmasi bahwa korban penembakan tersebut memang merupakan pegawai yang bertugas di KBRI Lima, Peru. Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun oleh kepolisian setempat, Zetro diketahui baru lima bulan menetap dan bekerja di negara tersebut.
