Kita Tekno – Nama Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mendadak menjadi pusat perhatian publik. Hal ini menyusul viralnya sebuah foto yang disebut-sebut memperlihatkan dirinya tengah bermain domino dengan seorang individu yang diduga kuat merupakan tersangka kasus pembalakan liar. Kontroversi ini secara otomatis mengalihkan perhatian masyarakat ke catatan harta kekayaannya yang terungkap dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Berdasarkan data LHKPN periode 2024 yang dilaporkan pada 16 Januari 2025, total kekayaan Raja Juli Antoni tercatat fantastis, mencapai Rp 11.259.473.820 atau sekitar Rp 11,2 miliar. Laporan komprehensif ini merinci berbagai jenis aset yang dimiliki, mulai dari kepemilikan tanah dan bangunan, koleksi kendaraan, investasi dalam surat berharga, hingga simpanan dalam bentuk kas.
Aset terbesar yang menyumbang signifikan pada total kekayaan Raja Juli berasal dari kepemilikan tanah dan bangunan, dengan nilai mencapai Rp 8,72 miliar. Tercatat, ia memiliki 11 bidang properti yang tersebar di berbagai lokasi strategis seperti Bekasi, Tangerang Selatan, dan Jakarta Selatan. Ini menunjukkan portofolio investasi properti yang substansial.
Jelang Duel Krusial Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan, Gerald Vanenburg Abaikan Rekor Negatif Lawan Pelatih Korsel
Selain itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI ini juga melaporkan kepemilikan alat transportasi dengan total nilai Rp 536 juta. Deretan kendaraannya mencakup beberapa model: Toyota Innova tahun 2018 senilai Rp 309 juta, Nissan X-Trail 2014 seharga Rp 138 juta, Ford Fiesta 2014 dengan taksiran Rp 86 juta, serta sebuah motor Honda Supra Fit keluaran 2005 yang ditaksir senilai Rp 3,1 juta.
Lebih lanjut, Raja Juli turut mencantumkan harta bergerak lainnya sebesar Rp 681,7 juta dan investasi dalam surat berharga senilai Rp 86 juta. Sementara itu, likuiditasnya cukup tinggi dengan simpanan dalam bentuk kas dan setara kas yang mencapai angka Rp 3,1 miliar.
8 Kata yang Sering Digunakan Para Komunikator Hebat, Apa Saja?
Di sisi lain, laporan LHKPN juga menunjukkan bahwa Raja Juli Antoni memiliki kewajiban utang sebesar Rp 1,88 miliar. Setelah dikurangi beban utang ini, total kekayaan bersihnya tetap berada di angka Rp 11,2 miliar. Angka ini menandai kenaikan signifikan dibandingkan saat ia masih menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN, di mana total kekayaannya tercatat Rp 8.893.732.283 setelah dipotong utang sebesar Rp 1.948.220.287.
Menanggapi isu yang tengah bergulir, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni telah memberikan klarifikasi mendalam terkait foto dirinya yang disebut-sebut bermain domino dengan tersangka pembalakan liar. Dalam pernyataannya, Raja Juli secara tegas membantah mengenal sosok yang kemudian diketahui bernama Azis Wellang tersebut.
Raja Juli menjelaskan bahwa pada awalnya, ia hanya berniat bertemu dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. Namun, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, ia sempat diajak bergabung dalam permainan domino yang sedang berlangsung di ruang tamu. “Di ruang tamu ramai sekali orang. Beberapa orang lainnya sedang bermain domino. Mas Menteri Karding dan saya diajak ikut main. Setelah dua kali putaran, saya pamit pulang kepada Mas Menteri Karding dan banyak orang yang ada di ruang tamu tersebut,” ungkap Raja Juli pada Sabtu (6/9).
Ia juga menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak mengenal dua orang pemain lainnya yang ikut dalam permainan tersebut. Lebih jauh, Raja Juli mengklaim bahwa tidak ada satu pun pembicaraan mengenai kasus atau isu-isu sensitif selama permainan berlangsung. “Saya tidak kenal dengan dua pemain lainnya. Tidak ada juga pembicaraan soal kasus apapun pada saat itu,” tegasnya.
Raja Juli mengaku baru mengetahui identitas salah satu pemain, Azis Wellang, setelah isu tersebut menyebar luas di ranah publik. “Setelah berita ini beredar, saya baru tahu bahwa salah seorang yang ikut main tersebut adalah Azis Wellang yang diberitakan sebagai pembalak liar,” pungkasnya, memberikan perspektifnya mengenai insiden yang kini menjadi sorotan tajam.
