Proses pemulihan sejumlah fasilitas umum yang mengalami kerusakan parah pasca-demonstrasi besar-besaran terus digencarkan. Dua lokasi yang menjadi perhatian utama karena dampak kerusakan yang signifikan adalah Halte Transjakarta Senen Sentral dan Halte Senen Toyota Rangga. Kedua halte vital ini hingga saat ini belum dapat beroperasi sepenuhnya lantaran hangus terbakar dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada periode 25-31 Agustus lalu.
Di tengah upaya perbaikan infrastruktur yang sedang berlangsung, muncul inisiatif solidaritas yang menghangatkan hati dari masyarakat. Sejumlah warga secara proaktif melakukan aksi sosial, mendistribusikan bantuan makanan dan minuman kepada warga sekitar serta para petugas yang giat melakukan perbaikan halte. Inisiatif mulia ini tidak hanya bertujuan meringankan beban, tetapi juga membawa misi ekonomi yang kuat.
Bantuan makanan yang dibagikan berupa nasi kotak, yang seluruhnya dibeli dari para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar lokasi terdampak. Langkah ini merupakan bagian integral dari program yang diusung oleh relawan. “Kita punya program warga bantu warga. Program itu membantu UMKM bangkit lagi setelah mereka terdampak kemarin, mungkin libur saat ada demonstrasi pecah,” jelas Fajar, Koordinator Relawan Gesit Salam Setara, saat ditemui pada Minggu (7/9).
Fajar lebih lanjut mengungkapkan bahwa selama masa pemulihan ini, para relawan secara konsisten membantu memborong dagangan dari warga sekitar untuk kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Dampak ekonomi akibat demonstrasi memang terasa berat bagi pedagang lokal. “Mungkin 3-5 hari kemarin mereka tidak jualan, omzet mereka turun drastis. Alhamdulillah kita sekarang membagikan lebih dari 200 nasi kotak,” ujarnya, menggambarkan skala bantuan yang telah tersalurkan.
Inisiatif aksi sosial serupa ternyata tidak hanya terbatas di kawasan Senen. Fajar menambahkan bahwa kegiatan ini juga dilaksanakan secara serentak di beberapa titik di luar kota yang mengalami kerusakan fasilitas umum yang cukup parah. “Ada mungkin di beberapa area yang ketegangannya cukup tinggi seperti Makassar, Solo, Bandung, itu serentak punya program warga bantu warga,” pungkas Fajar, menegaskan luasnya jangkauan semangat gotong royong ini.
