Serangan udara skala besar yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina pada Minggu, 7 September 2024, menandai eskalasi konflik yang mengkhawatirkan. Untuk pertama kalinya, gedung-gedung pemerintahan di Kyiv, ibu kota Ukraina, menjadi sasaran serangan, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.
Menurut otoritas Ukraina, serangan tersebut menewaskan seorang ibu dan bayinya, serta melukai 18 warga sipil lainnya. Selain itu, sejumlah gedung mengalami kerusakan parah akibat kebakaran. Tragedi ini memicu kecaman keras dari Amerika Serikat dan ancaman penerapan sanksi baru terhadap Rusia.
Kota-kota yang menjadi target serangan Rusia meliputi Kyiv, Odesa, Kharkiv, Dnipro, Zaporizhzhia, dan Kryvyi Rih. Sistem peringatan dini serangan udara diaktifkan oleh pemerintah Ukraina sejak pukul 06.06 pagi waktu setempat. Pemerintah Ukraina secara resmi menyatakan bahwa serangan tersebut secara sengaja menargetkan warga sipil.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyebut serangan tersebut sebagai upaya Rusia untuk memperpanjang konflik secara sengaja, bahkan di tengah upaya diplomasi untuk mengakhiri perang. Zelensky berharap adanya respons tegas dari Amerika Serikat atas tindakan agresi ini. “Kami mengandalkan respons kuat dari Amerika Serikat,” ujarnya seperti dikutip dari The Guardian.
Presiden AS, Donald Trump, menanggapi serangan tersebut dengan menegaskan kesiapan negaranya untuk menerapkan sanksi baru terhadap Rusia. Laporan dari Angkatan Udara Ukraina menyebutkan bahwa serangan Rusia melibatkan sekitar 850 drone tempur, sembilan rudal Iskander-K, dan empat rudal balistik Iskander-M.
Dampak paling signifikan terlihat pada kantor menteri kabinet Ukraina, yang untuk pertama kalinya mengalami kerusakan akibat serangan musuh. “Untuk pertama kalinya, gedung pemerintah hancur akibat serangan musuh, termasuk atap dan lantai atas,” ungkap Perdana Menteri Ukraina, Yulia Svyrydenko, yang menambahkan dengan pilu, “Kami bisa memperbaiki gedung, tapi nyawa yang hilang tak akan bisa kembali.”
The Guardian melaporkan bahwa serangan pada Minggu tersebut merupakan serangan drone terbesar yang dilancarkan Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai. Sebanyak 56 drone menyerang 37 lokasi di Ukraina, dan sembilan rudal berhasil mencapai sasaran. Puing-puing drone dan rudal ditemukan di sembilan lokasi berbeda. Serangan ini menandai babak baru yang mencemaskan dalam konflik berdarah tersebut.
Ringkasan
Serangan udara besar-besaran Rusia pada 7 September 2024 menargetkan gedung-gedung pemerintahan di Kyiv dan beberapa kota lainnya di Ukraina, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Serangan ini menewaskan setidaknya seorang ibu dan bayinya, serta melukai 18 warga sipil lainnya. Pemerintah Ukraina menyatakan serangan tersebut secara sengaja menargetkan warga sipil dan meminta respons tegas dari Amerika Serikat.
Serangan melibatkan ratusan drone, rudal Iskander-K, dan rudal balistik Iskander-M. Kantor menteri kabinet Ukraina mengalami kerusakan parah untuk pertama kalinya. Presiden Zelensky mengecam serangan tersebut sebagai upaya Rusia untuk memperpanjang konflik, sementara Presiden Trump menyatakan kesiapan AS untuk menerapkan sanksi baru terhadap Rusia. Serangan ini merupakan serangan drone terbesar Rusia sejak invasi dimulai.