Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, angkat bicara mengenai dinamika seputar pengganti Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, yang kini posisinya kosong setelah adanya reshuffle kabinet. Pernyataan ini disampaikan Bahlil saat ditemui di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (8/9).
Ketika awak media menanyakan apakah sosok yang akan mengisi kursi Menpora berikutnya juga akan berasal dari kader Partai Golkar, Bahlil memberikan jawaban singkat. “Belum tahu, belum tahu,” ujarnya, menunjukkan sikap menunggu keputusan lebih lanjut terkait pengisian posisi tersebut.
Bahlil kemudian menegaskan bahwa seluruh proses penggantian menteri dalam kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Hal ini menunjukkan penghormatan penuh terhadap wewenang tertinggi kepala negara. “Kita serahkan, semuanya itu, pengangkatan, pemberhentian menteri itu kan hak prerogatif Presiden karena menteri itu pembantu Presiden ya,” jelasnya, mempertegas bahwa posisi menteri adalah pembantu utama Presiden.
Sebagai informasi, sebelumnya pada Senin (8/9) pagi, Presiden Prabowo Subianto telah melakukan perombakan kabinet jilid 2. Dalam perombakan tersebut, Dito Ariotedjo menjadi salah satu menteri yang posisinya diganti. Meskipun demikian, Presiden Prabowo belum secara resmi mengumumkan siapa figur yang akan menduduki jabatan penting tersebut.
Menanggapi kekosongan posisi Menpora yang belum terisi, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan penjelasan. Prasetyo mengatakan bahwa pengganti Dito belum dapat dilantik bersamaan dengan menteri lainnya karena yang bersangkutan kebetulan sedang berada di luar kota. Ini menjadi alasan utama di balik penundaan pelantikan.
“Terkait Menpora, jadi pengganti Menpora kebetulan posisi sedang di luar kota sehingga tidak bisa mengikuti pelantikan hari ini,” kata Prasetyo di Istana Negara, mengklarifikasi situasi tersebut. Ia menambahkan bahwa pelantikan untuk Menpora yang baru akan dijadwalkan pada sesi berikutnya, menunggu ketersediaan sosok yang akan dilantik.
Ringkasan
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menanggapi penggantian Menpora Dito Ariotedjo setelah reshuffle kabinet. Bahlil menyatakan bahwa penunjukan menteri adalah hak prerogatif Presiden dan posisinya sebagai pembantu Presiden. Ia menolak memberikan kepastian apakah pengganti Dito juga berasal dari Partai Golkar.
Presiden Prabowo Subianto telah melakukan perombakan kabinet, namun pengganti Dito belum dilantik. Menurut Mensesneg Prasetyo Hadi, pengganti Menpora belum dapat dilantik karena sedang berada di luar kota. Pelantikan akan dijadwalkan pada sesi berikutnya setelah yang bersangkutan tersedia.