Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Pesan Terakhir untuk Indonesia

Photo of author

By AdminTekno

Era baru dalam kepemimpinan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi dimulai. Pada Senin (9/9), Sri Mulyani Indrawati secara resmi menyerahkan tongkat estafet jabatannya sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) kepada Purbaya Yudhi Sadewa dalam sebuah prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang penuh makna.

Acara penting ini berlangsung khidmat di Aula Mezzanine kantor Kemenkeu sekitar pukul 10.24 WIB. Turut hadir menyaksikan momen bersejarah ini adalah seluruh jajaran eselon I Kemenkeu, serta sejumlah tokoh penting lainnya. Di antara para undangan terlihat Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Komisi XI DPR Misbakhun, perwakilan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bank Indonesia (OJK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga perwakilan asosiasi pengusaha, menegaskan betapa sentralnya peran Kemenkeu bagi stabilitas ekonomi nasional.

Setelah prosesi Sertijab usai, kedua pejabat tersebut, baik Sri Mulyani maupun Purbaya Yudhi Sadewa, berkesempatan menyampaikan pidato sambutan masing-masing. Pidato perpisahan Sri Mulyani, yang sarat akan refleksi dan harapan, menjadi sorotan utama dalam acara tersebut.

Berikut selengkapnya isi pidato terakhir Sri Mulyani:

Dengan nada yang tulus, Sri Mulyani mengungkapkan rasa syukurnya. “Merupakan suatu kehormatan dan juga privilege atau keistimewaan bagi saya yang diberikan kepercayaan, tugas, mengabdi dan berbakti untuk bangsa dan negara Indonesia, membantu Presiden terpilih untuk mencapai cita-cita Republik Indonesia. Saya berterima kasih atas kepercayaan dan kehormatan tersebut,” ujarnya, menyoroti amanah besar yang diemban selama masa jabatannya.

Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh staf Kemenkeu yang telah menjadi tulang punggung kepemimpinannya. “Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang selama ini, sudah cukup lama saya menjabat di posisi ini, selalu dan terus membantu di dalam melaksanakan tugas mengelola keuangan negara dengan penuh dedikasi, dengan sepenuh hati,” lanjutnya. Sri Mulyani mengakui bahwa tugas mengelola keuangan negara tidak pernah mudah, terutama dalam menghadapi dinamika global dan domestik. “Dan kita bersama-sama mengelola keuangan negara dan menjaga Kementerian Keuangan di dalam situasi dan tantangan yang terus berubah, makin kompleks dengan adanya perubahan teknologi digital, tantangan struktural, dan juga dari tren geopolitik yang sedang terjadi. Tidak pernah mudah,” tegasnya.

Tak lupa, Sri Mulyani menghaturkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah menjadi mitra strategis dan memberikan dukungan konstruktif. “Saya berterima kasih juga kepada semua pihak, terutama para rekan Kabinet, Pak Menko yang sering menjadi partner kami. Namun juga para menteri-menteri yang lain di dalam Kabinet. Rekan-rekan dari Legislatif, Pak Misbakhun dan Komisi XI, Badan Anggaran, dan komisi-komisi lainnya. Dari Lembaga Yudikatif, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan juga institusi atau dari dunia media, dunia usaha, para akademisi dan juga masyarakat luas,” paparnya, mencakup spektrum luas pemangku kepentingan.

“Seluruh pemangku kepentingan yang saya tidak dapat sebutkan satu per satu namun saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja sama, dukungan, bantuan, masukan, kritikan, terutama kritikan yang membangun, yang diberikan kepada saya dan kepada Kementerian Keuangan sehingga kita terus dapat memperbaiki kebijakan, regulasi, dan respons Kementerian Keuangan dan keuangan negara di dalam menjalankan tugas negara,” imbuhnya, menekankan pentingnya umpan balik untuk kemajuan.

Dengan kerendahan hati, Sri Mulyani juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan. “Tiada gading yang tidak rusak, tiada gading yang tidak retak, tiada manusia yang sempurna. Pasti dalam menjalankan amanah ada kekurangan, ada kekhilafan. Dan untuk itu saya dengan rendah hati, memohon maaf,” ujarnya, menunjukkan sifat kepemimpinan yang merendah dan mengakui keterbatasan diri.

Mengakhiri pidatonya, Sri Mulyani tak lupa menyampaikan ucapan selamat kepada penggantinya. “Saya ingin mengucapkan selamat kepada pejabat baru Pak Yudhi Purbaya. Selamat mengemban amanah dan tanggung jawab yang sangat penting yaitu mengelola dan menjaga keuangan negara dan memimpin Kementerian Keuangan. Semoga Pak Yudhi memberikan kemudahan dan sukses membantu Presiden Prabowo,” harapnya, mendoakan kelancaran tugas bagi Purbaya Yudhi Sadewa dalam menjalankan perannya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Kepada jajaran Kementerian Keuangan, ia menitipkan pesan fundamental. “Untuk jajaran Kementerian Keuangan, saya titip untuk terus menjaga keuangan negara dan Kementerian Keuangan sebagai pilar stabilitas dan instrumen yang luar biasa penting untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia serta kemajuan bangsa. Jalankan dan lanjutkan tugas dengan amanah, profesional, kompeten, dan jaga selalu integritas. Bantu pimpinan yang baru dan terus melaksanakan tugas dengan dedikasi,” pesannya, mengingatkan akan esensi dan nilai-nilai luhur yang harus dipegang teguh.

Sebagai penutup, dengan senyum, Sri Mulyani menyampaikan salam perpisahan. “Saya pamit undur diri pagi hari ini dan mohon mulai saat ini untuk kami dihormati ruang privasi kami, atau ruang berbagi saya, sebagai warga negara biasa. Salam sehat untuk seluruhnya dan sukses untuk semuanya yang hadir dan jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Terima kasih,” tutupnya, menandai akhir dari pengabdiannya sebagai Menteri Keuangan dan awal dari babak baru dalam hidupnya sebagai warga negara biasa yang akan tetap mencintai Indonesia.

Daftar Isi

Ringkasan

Sri Mulyani Indrawati secara resmi menyerahkan jabatan Menteri Keuangan kepada Purbaya Yudhi Sadewa dalam acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang dihadiri oleh jajaran Kemenkeu dan tokoh penting lainnya. Dalam pidato perpisahannya, Sri Mulyani menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan, apresiasi kepada staf Kemenkeu, serta ucapan terima kasih kepada mitra strategis dan berbagai pihak yang telah mendukungnya selama menjabat.

Sri Mulyani juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan mengucapkan selamat kepada Purbaya Yudhi Sadewa atas jabatan barunya. Ia berpesan kepada jajaran Kemenkeu untuk terus menjaga keuangan negara dan menjalankan tugas dengan amanah, profesional, kompeten, serta menjaga integritas, sebelum mengakhiri pidatonya dengan salam perpisahan.

Leave a Comment