Serangan udara Israel di Doha, Qatar, Selasa (9/9), menggemparkan dunia internasional. Sasaran serangan tersebut, menurut berbagai sumber berita, adalah Khalil al-Hayya, negosiator senior Hamas yang tengah terlibat dalam perundingan gencatan senjata di Gaza. Media Israel, mengutip pejabat senior, mengkonfirmasi serangan tersebut dan menyebutkan al-Hayya sebagai target utama. Saksi mata melaporkan mendengar beberapa ledakan di ibu kota Qatar, dengan asap hitam membubung di sekitar sebuah SPBU di Legtifya, dekat kompleks perumahan yang dijaga ketat oleh pasukan Qatar sejak dimulainya operasi militer Israel di Gaza pada tahun 2023.
Qatar mengecam keras serangan tersebut, menuding Israel melakukan tindakan pengecut dan melanggar hukum internasional dengan menyerang pejabat Hamas di wilayah netral. Seorang pejabat Hamas yang tak disebutkan namanya kepada AFP membenarkan bahwa delegasi Hamas yang sedang membahas proposal gencatan senjata Presiden AS Donald Trump menjadi target serangan. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh pejabat senior Hamas, Suhail al-Hindi, yang menegaskan bahwa upaya pembunuhan al-Hayya gagal, meskipun putranya, Humam, dan seorang ajudan tewas dalam serangan tersebut. Al-Hindi juga menyebutkan hilangnya kontak dengan tiga pengawal pribadi al-Hayya.
Delegasi Hamas yang Diserang Israel di Qatar Tengah Bahas Gencatan Senjata Gaza
Sementara itu, Israel melalui kantor Perdana Menteri Netanyahu, secara tegas menyatakan bertanggung jawab penuh atas serangan tersebut melalui media sosial. Pernyataan tersebut berbunyi, “Israel yang memulainya, Israel melaksanakannya, dan Israel bertanggung jawab penuh.” Meskipun demikian, baik militer Israel maupun Netanyahu tidak secara spesifik menyebutkan lokasi serangan di Doha. Israel juga menegaskan bahwa operasi tersebut sepenuhnya independen.
Netanyahu soal Serang Hamas di Doha: Israel Bertanggung Jawab Penuh
Laporan yang beredar menyebutkan adanya dugaan keterlibatan Presiden AS Donald Trump dalam serangan tersebut. Channel 12, media Israel, mengutip sumber yang menyatakan Trump memberikan “lampu hijau” kepada Israel untuk menyerang pemimpin Hamas di Qatar. Laporan ini semakin memperkeruh situasi dan menambah kompleksitas insiden tersebut. Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius tentang implikasi internasional dan dampaknya terhadap proses perdamaian di Gaza.
Trump Disebut Beri Lampu Hijau Serangan Israel ke Qatar
Ringkasan
Serangan udara Israel di Doha, Qatar, menargetkan Khalil al-Hayya, negosiator senior Hamas yang tengah berunding gencatan senjata di Gaza. Israel mengklaim bertanggung jawab penuh atas serangan tersebut, sementara Qatar mengecam keras tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional. Meskipun target utama luput, serangan mengakibatkan tewasnya putra al-Hayya dan seorang ajudan.
Hamas membenarkan delegasinya menjadi sasaran serangan saat membahas proposal gencatan senjata. Laporan media Israel menyebutkan kemungkinan keterlibatan Presiden AS Donald Trump dalam memberikan persetujuan serangan tersebut. Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius tentang implikasi internasional dan dampaknya pada perdamaian di Gaza.