Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, memastikan perbaikan atap SMKN 1 Cileungsi yang ambruk akan segera dilakukan. Komitmen ini disampaikannya saat meninjau langsung lokasi di Kabupaten Bogor, Kamis (11/9). Anggaran untuk renovasi ini akan dialokasikan dari Kemendikdasmen tahun 2025, dengan target rampung pada pertengahan Desember tahun ini, sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat kembali normal.
“Untuk sekolah yang rusak, akan segera kita perbaiki dengan anggaran tahun 2025. Sehingga kita harapkan pada pertengahan bulan Desember tahun ini, kegiatan pembangunan sudah dapat diselesaikan sehingga anak-anak dapat belajar sebagaimana biasa,” tegas Mu’ti di hadapan media.
Siapkan Tenda Kelas Darurat
Demi menjamin keberlangsungan pendidikan, Kemendikdasmen tidak hanya fokus pada perbaikan fisik, tetapi juga menyiapkan solusi sementara. Mu’ti menjelaskan bahwa proses perbaikan akan dipercepat, dan untuk mengantisipasi masa tunggu tersebut, tiga tenda kelas darurat telah disediakan sebagai sarana belajar sementara bagi para siswa.
“Untuk saat ini, sambil proses pembangunan nanti dilaksanakan, sementara sebagian murid belajar di tenda darurat ini yang disiapkan oleh Kementerian,” jelas Mu’ti. Ia menambahkan harapannya agar fasilitas darurat ini tetap dapat memfasilitasi pembelajaran yang optimal. “Mudah-mudahan ini tetap bisa menjadi sarana pembelajaran yang walaupun memang namanya darurat, tapi tetap bisa menjadi sarana untuk anak-anak bisa tetap belajar dengan sebaik-baiknya,” lanjutnya.
Selain penyediaan tenda, Kemendikdasmen juga menyalurkan berbagai bentuk bantuan lain untuk meringankan beban siswa dan pihak sekolah. Bantuan tersebut meliputi uang santunan bagi korban, pendampingan dukungan psikososial untuk pemulihan trauma, serta koordinasi intensif untuk revitalisasi satuan pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Mu’ti juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga siswa yang terdampak musibah. Ia menekankan pentingnya penanganan medis yang cepat dan sesuai prosedur bagi para korban. “Kemudian untuk keluarga yang anak-anaknya terkena musibah, kami juga menyampaikan belasungkawa, mudah-mudahan yang sakit dapat segera disembuhkan dan dirawat dengan baik oleh pihak aparatur kesehatan. Mudah-mudahan nanti yang sedang ditangani termasuk yang sedang tadi disampaikan, sedang diperiksa secara intensif,” ujarnya dengan prihatin.
Ia bahkan menyatakan niat untuk meninjau langsung ke rumah sakit guna memastikan pelayanan terbaik. “Nanti kami akan meninjau ke rumah sakitnya untuk kami sampaikan agar diberikan pelayanan medis yang sebaik-baiknya. Dan juga diberikan penanganan yang secepat-cepatnya sesuai dengan peraturan dan juga sesuai dengan sistem yang berlaku di rumah sakit,” tambahnya.
Biaya Perbaikan Capai Rp 2 miliar
Estimasi biaya perbaikan gedung sekolah menjadi fokus selanjutnya. Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikdasmen, Arie Wibowo, mengungkapkan bahwa perkiraan untuk perbaikan tiga gedung yang mengalami kerusakan mencapai angka Rp 2 miliar. “Ya nanti dihitung, tapi tadi estimasi untuk bangunan ini sekitar 2 miliaran. Ada 4 (bangunan) kan yang ini dari Pemda. Tapi 3 gedung yang atapnya sama, itu kemungkinan Rp 2 miliaran,” jelas Arie.
Mu’ti menambahkan bahwa kebutuhan akan ruang kelas baru juga akan diakomodasi melalui koordinasi erat dengan pemerintah daerah. Ini menunjukkan komitmen jangka panjang untuk memastikan fasilitas pendidikan yang memadai. “Nanti yang ruang kelas baru, Pak Kadis (Kadis Pendidikan Jawa Barat Purwanto) tambah lagi. Untuk dana tahun ini, revitalisasi juga ada kan untuk SMK,” ujarnya.
Sebagai informasi, insiden atap ambruk di ruang kelas SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, terjadi secara tiba-tiba saat kegiatan belajar mengajar berlangsung pada Rabu (10/9) pukul 10.00 WIB. Peristiwa nahas tersebut mengakibatkan 31 korban mengalami luka-luka. Dari jumlah tersebut, 20 orang yang dirawat di Rumah Sakit Thamrin dan 5 orang di Rumah Sakit Merry telah dinyatakan selesai penanganan dan diperbolehkan pulang. Sementara itu, 6 orang lainnya masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Thamrin.