Angola & Ethiopia Incar Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia: Peluang Emas?

Photo of author

By AdminTekno

Angola dan Ethiopia, dua negara berkembang dari benua Afrika, secara serius menunjukkan minat untuk mengintensifkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Sektor pertanian menjadi titik fokus yang paling menjanjikan dalam potensi kolaborasi ini.

Komitmen ini terjalin dalam pertemuan bilateral yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan perwakilan kedua negara di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Afrika Selatan. Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, menegaskan bahwa keinginan untuk belajar dan mengembangkan sektor pertanian dari Indonesia menjadi dorongan utama bagi Angola dan Ethiopia.

“Mereka secara khusus mendorong kerja sama di bidang pertanian. Misalnya, dengan Angola, mereka ingin mempelajari sektor pertanian seperti kopi dan kakao,” jelas Arrmanatha dalam Konferensi Pers Hasil KTT G20 Afrika Selatan 2025 yang diselenggarakan secara daring, Minggu (23/11) dini hari waktu Jakarta. “Yang paling menarik adalah, selain Angola, Ethiopia juga menyampaikan minat serupa,” imbuhnya.

Menindaklanjuti inisiatif ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa usulan kerja sama tersebut akan diteruskan kepada para menteri teknis terkait untuk pendalaman lebih lanjut. Selain itu, Airlangga juga mengonfirmasi bahwa kedua negara tersebut telah menyatakan keinginan untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

“Kami telah menyampaikan bahwa menteri terkait akan berkoordinasi dengan Bapak Presiden untuk menindaklanjuti dengan kunjungan, baik ke sana maupun untuk menyambut kedatangan mereka, guna memperdalam keinginan kerja sama dengan berbagai negara,” ujar Airlangga, menegaskan keseriusan Indonesia dalam menanggapi minat ini.

Khusus untuk Ethiopia, Airlangga menambahkan bahwa sebenarnya sudah ada investor asal Indonesia yang aktif di negara tersebut. “Lima hingga enam perusahaan Indonesia sudah berinvestasi di sana, dan tentunya mereka juga membutuhkan dukungan lebih lanjut dari Indonesia, terutama di sektor agrikultur serta sektor-sektor esensial lain seperti produk turunan kelapa sawit,” terang Airlangga, menunjukkan adanya fondasi kerja sama yang kuat.

Kerja Sama Lainya: Data Center, Industri Pertahanan sampai Energi

Selain menjalin hubungan di sektor pertanian dengan Angola dan Ethiopia, Airlangga juga mengungkap minat kerja sama dari negara lain yang tak kalah strategis. Finlandia, salah satu negara Skandinavia yang dikenal dengan kemajuan teknologinya, menunjukkan ketertarikan pada industri pusat data (data center) di Indonesia.

“Finlandia, negara dengan teknologi tinggi, berminat untuk berinvestasi di sektor pusat data,” ungkap Airlangga, mengisyaratkan diversifikasi potensi kerja sama ekonomi.

Lebih lanjut, KTT G20 di Afrika Selatan juga menjadi panggung bagi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Indonesia dengan mitra asing. PT Dahana, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pertahanan, telah menandatangani MoU dengan Rheinmetall, perusahaan industri pertahanan terkemuka asal Jerman.

“Kesepahaman ini mengenai kerja sama dan pendirian fasilitas untuk bahan peledak. Namun, detail teknisnya masih akan diteliti lebih lanjut,” kata Airlangga, membuka peluang baru di sektor strategis.

Terakhir, dalam kesempatan yang sama, Airlangga turut menyampaikan adanya potensi investasi di sektor energi, khususnya pada hulu migas, dengan perkiraan nilai mencapai USD 2,6 miliar. Meskipun detail spesifik belum diungkap, ia memastikan bahwa komitmen ini telah memasuki tahap lanjutan.

“Ada juga potensi investasi di sektor hulu migas, dengan estimasi USD 2,6 miliar. Ini merupakan tahap lanjutan antara Pertamina dengan mitranya,” pungkas Airlangga, menandai prospek cerah bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di berbagai lini.

Daftar Isi

Ringkasan

Angola dan Ethiopia berminat menjalin kerja sama pertanian dengan Indonesia, hal ini terungkap dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 Afrika Selatan. Kedua negara ingin belajar dan mengembangkan sektor pertanian seperti kopi dan kakao dari Indonesia. Usulan ini akan diteruskan ke menteri teknis terkait untuk pendalaman dan penjajakan kunjungan kenegaraan.

Selain pertanian, terdapat potensi kerja sama lain dengan berbagai negara. Finlandia berminat berinvestasi di sektor pusat data Indonesia. PT Dahana menandatangani MoU dengan Rheinmetall (Jerman) di bidang pertahanan, dan terdapat potensi investasi di sektor hulu migas senilai USD 2,6 miliar.

Leave a Comment