Reuni Akbar 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Selasa (2/12) diselimuti suasana khidmat. Ribuan massa yang hadir secara kolektif menunaikan salat gaib, mendoakan para korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Salat gaib tersebut dipimpin oleh seorang imam yang berdiri di atas panggung utama, memandu setiap gerakan dan bacaan doa. Dalam lantunan ayat suci, sang imam menegaskan tujuan mulia dari ibadah ini, “Kita sama-sama salat gaib untuk saudara-saudara kita korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.” Meskipun berlangsung di tengah gelapnya malam Jakarta, kekhusyukan massa begitu terasa, menciptakan atmosfer spiritual yang mendalam. Acara ini juga direncanakan akan dihadiri oleh tokoh penting seperti Gubernur Jakarta, Pramono Anung, dan Habib Rizieq Syihab, menambah bobot dan perhatian publik terhadap penyelenggaraan Reuni 212 ini.
Sementara itu, rangkaian acara Reuni 212 masih berlangsung, menarik perhatian luas dari berbagai pihak. Untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan, sebanyak 2.511 personel gabungan, terdiri dari unsur kepolisian dan TNI, telah dikerahkan secara sigap untuk mengamankan seluruh area Monas dan sekitarnya. Pengaturan lalu lintas juga diterapkan secara situasional mulai pukul 17.00 WIB. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk sebisa mungkin menghindari beberapa ruas jalan di sekitar kawasan Monas guna mengantisipasi kepadatan dan kemacetan yang mungkin terjadi akibat konsentrasi massa.
Ringkasan
Reuni Akbar 212 di Monas diisi dengan salat gaib untuk mendoakan korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Salat gaib dipimpin oleh seorang imam dan diikuti ribuan massa dengan khidmat. Acara ini direncanakan dihadiri oleh tokoh seperti Gubernur Jakarta dan Habib Rizieq Syihab.
Rangkaian acara Reuni 212 terus berlangsung dengan pengamanan ketat dari 2.511 personel gabungan kepolisian dan TNI di area Monas. Pengaturan lalu lintas situasional juga diterapkan, dan masyarakat diimbau menghindari ruas jalan sekitar Monas untuk menghindari kepadatan.