Jakarta, IDN Times – Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri ke kediamannya di Hambalang, Bogor, pada Selasa malam (23/12/2025). Ada sejumlah agenda strategis yang dibahas mulai dari perkembangan pembangunan Kampung Haji hingga pemulihan keadaan pascabencana di tiga provinsi di Sumatra.
Dari dokumentasi Sekretariat Kabinet, sejumlah menteri yang hadir antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Rosan Roeslani hingga Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita.
“Presiden Prabowo Subianto menerima sejumlah menteri dalam pertemuan di kediaman Hambalang, Bogor, Selasa, 23 Desember 2025,” demikian yang tertulis di akun media sosial Sekretariat Kabinet pada Selasa kemarin.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi terus berjalan. Ini merupakan sebuah terobosan karena untuk kali pertama dalam sejarah, calon jemaah haji tak perlu dipusingkan dengan penyewaan hotel.
“Jemaah haji Indonesia akan memiliki tempat sendiri selama melaksanakan ibadah haji,” kata Teddy.
Berdasarkan rencana, gelombang pertama keberangkatan haji dijadwalkan pada 22 April 2026. Lalu, mereka akan tiba lagi di Tanah Air pada 1 Juli 2026.
1. Prabowo minta pembangunan hunian sementara dilakukan secepat mungkin 
Topik lainnya yang dibahas dalam pertemuan semalam yakni Prabowo kembali menyoroti pemulihan keadaan di tiga provinsi usai dihantam banjir dan tanah longsor.
“Presiden menginstruksikan BUMN dan Kementerian PU (Pekerjaan Umum) agar menyelesaikan pembangunan rumah hunian sementara secepat mungkin,” kata Teddy.
Sedangkan, di waktu yang bersamaan pembangunan hunian tetap juga dilakukan bagi warga yang terdampak bencana. Sebelumnya, pemerintah mengatakan bakal membangun 44.045 unit hunian sementara di tiga provinsi di Sumatra.
Berdasarkan data dari Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB), rincian pembangunan hunian sementara yakni 2.559 unit untuk Provinsi Sumatra Barat, 5.158 unit untuk Provinsi Sumatra Utara, dan 36.328 unit untuk Provinsi Aceh.
“Pembangunan hunian sementara ini ditujukan untuk memastikan masyarakat terdampak memliki tempat tinggal yang layak selama proses rehabilitasi dan rekonstruksi berjalan,” tutur dia.
CEK FAKTA: Benarkah Lagu Favorit Prabowo Ya Allah Sehatkan Bilqis? 2. Ketersediaan dan distribusi pasokan LPG dan BBM di Sumatra 
Poin lainnya yang dibahas oleh Prabowo dalam rapat semalam, yakni soal ketersediaan dan distribusi pasokan LPG dan BBM (Bahan Bakar Minyak) di wilayah terdampak bencana di Sumatra. Selain itu, juga dibahas kesiapan pasokan energi nasional selama periode Natal dan Tahun Baru di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, PT Pertamina sudah mengatakan pasokan BBM, elpiji dan sejenisnya mencukupi hingga libur Natal dan Tahun Baru 2026. Meski diakui Pertamina saat ini masih fokus untuk memenuhi kebutuhan BBM dan elpiji di daerah terdampak bencana Sumatra.
“Untuk Nataru, kondisinya dalam stok yang aman,” ujar Corporate Secretary PT Pertamina, Arya Dwi Paramita, di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (20/12/2025).
Dia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik karena pasokan disebut mencukupi.
“Kami sudah memperhitungkan pasokan energi sehingga masyarakat tidak perlu panic buying dan kami imbau membeli sesuai kebutuhan saja,” tutur dia.
3. Banjir di Sumatra telan 1.112 korban jiwa 
Sementara, Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperbarui data terkait jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Pulau Sumatra. Berdasarkan data per Selasa (23/12/2025), jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.112 jiwa.
“Hari ini menjadi 1.112 jiwa dari tiga provinsi, yang artinya bertambah enam jiwa dari hari kemarin,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, ketika memberikan keterangan pers, kemarin.
Selain itu, sebanyak 176 orang masih dinyatakan hilang dan saat ini masih terus dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan yang berada di tiga provinsi yakni Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Usulan Sawit di Papua Picu Polemik, WALHI Kritik Prabowo Prabowo: Kita Tidak Sadar Betapa Besar Indonesia, Seluas London-Moskow