Kita Tekno – Dengan waktu yang semakin menipis menjelang penutupan bursa transfer, Newcastle United berada di persimpangan jalan krusial yang menentukan masa depan klub. Hingga kurang dari 24 jam sebelum deadline, kejutan besar mengguncang dunia sepak bola: Alexander Isak, striker andalan The Magpies, dikabarkan bisa dilepas dengan harga fantastis, mencapai £130 juta (sekitar Rp 2,6 triliun).
Selama beberapa pekan, penyerang asal Swedia ini dianggap sebagai aset yang tak tergantikan. Luke Edwards, jurnalis Telegraph yang memiliki akses ke internal Newcastle, bahkan berkali-kali menegaskan bahwa Isak tidak dijual. Namun, sebuah perubahan dramatis terjadi Minggu malam. Edwards kini melaporkan sebaliknya; pemilik klub asal Arab Saudi dikabarkan siap melepas Isak jika tawaran yang masuk “terlalu menggiurkan untuk ditolak”.
Menurut This Is Anfield, sumber internal Newcastle mengindikasikan bahwa keputusan ini tidak bergantung pada keberhasilan mendatangkan pengganti. Ini berarti Newcastle siap mengambil risiko besar: melepas mesin gol andalan mereka tanpa jaminan akan menemukan pengganti yang setara. Tawaran tertinggi sebelumnya datang dari Liverpool, mencapai £110 juta (sekitar Rp 2,2 triliun) bulan lalu, namun ditolak mentah-mentah.
Kini, dengan angka £130 juta (Rp 2,6 triliun) yang muncul, situasinya berubah drastis. Liverpool dikabarkan tengah mempertimbangkan penawaran kedua, kemungkinan di angka £120 juta (sekitar Rp 2,4 triliun), sebuah angka tengah antara permintaan awal Newcastle sebesar £150 juta dan tawaran sebelumnya.
Sebagai langkah antisipasi, Newcastle telah mengamankan jasa penyerang muda Jerman, Nick Woltemade, dengan harga £69 juta (sekitar Rp 1,38 triliun). Mereka juga dikaitkan dengan beberapa nama lain, seperti Yoane Wissa dari Brentford dan Jorgen Strand Larsen dari Wolves, yang bisa menjadi opsi darurat jika Isak benar-benar hengkang.
Keputusan Newcastle untuk mempertimbangkan pelepasan Isak bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang strategi finansial dan ambisi jangka panjang klub. Meskipun Newcastle didukung oleh dana besar dari PIF (Public Investment Fund), aturan Financial Fair Play tetap menjadi batasan yang tak bisa diabaikan. Menjual Isak akan memberikan ruang gerak finansial yang signifikan, baik untuk investasi jangka pendek maupun pembangunan tim yang berkelanjutan.
Bagi penggemar Liverpool, drama ini mengingatkan pada bursa transfer Januari 2011, ketika klub tersebut berjuang keras untuk mendapatkan Luis Suárez dan Andy Carroll di hari-hari terakhir bursa transfer. Namun, dengan nilai transfer yang jauh lebih besar, kesepakatan potensial ini berpotensi menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam sejarah sepak bola Inggris modern.
Ringkasan
Newcastle United mengejutkan dunia sepak bola dengan kemungkinan melepas striker andalannya, Alexander Isak, dengan harga fantastis £130 juta (sekitar Rp 2,6 triliun). Meskipun sebelumnya Isak dianggap tak tergantikan, pemilik klub kini mempertimbangkan tawaran yang “terlalu menggiurkan untuk ditolak,” tanpa mempertimbangkan pengganti langsung. Liverpool, yang sebelumnya mengajukan tawaran £110 juta, kini dikabarkan mempertimbangkan penawaran baru.
Keputusan Newcastle didorong oleh strategi finansial dan aturan Financial Fair Play. Menjual Isak akan memberikan ruang finansial yang besar bagi klub. Newcastle telah mempersiapkan diri dengan merekrut Nick Woltemade dan dikaitkan dengan pemain lain sebagai opsi pengganti. Jika terwujud, transfer ini akan menjadi salah satu yang termahal dalam sejarah sepak bola Inggris.