Massa mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (5/9) siang. Aksi bertajuk “Piknik Nasional Rakyat: Deadline Day Tuntutan 17+8!” ini menandai tenggat waktu bagi pemerintah dan DPR untuk merespon tuntutan mahasiswa.
Sekitar pukul 13.45 WIB, para mahasiswa tiba di depan Kompleks Parlemen setelah berkumpul terlebih dahulu di depan Gedung TVRI, Jalan Gerbang Pemuda. Mereka kemudian berjalan kaki menuju lokasi aksi, menunjukkan tekad kuat untuk menyampaikan aspirasi. Meskipun hujan sempat mengguyur kawasan tersebut, semangat mahasiswa tetap membara.
Arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI tetap dibuka, meski hanya tersisa satu ruas jalan. Kondisi lalu lintas terpantau kondusif, meskipun sempat sedikit tersendat ketika rombongan mahasiswa memasuki area sekitar gedung dewan. Situasi di lapangan terkendali.
Aksi ini merupakan puncak dari rangkaian demonstrasi sebelumnya. Dalam “Seruan Aksi Damai Nasional”, mahasiswa menegaskan bahwa hari Jumat merupakan batas waktu bagi pemerintah dan DPR untuk memenuhi 17+8 Tuntutan Rakyat. Seruan tersebut berbunyi, “Waktu tenggat 17+8 Tuntutan Rakyat telah tiba! Saatnya kita kembali bersua dan menagih penyelesaian setiap poin tuntutan kita kepada mereka. Mengundang seluruh warga sipil! Yuk datang dan ramaikan untuk bersuara bersama!”
Aksi damai yang dijadwalkan berlangsung pukul 13.00–16.30 WIB ini difokuskan di depan Gedung DPR RI, menunjukkan komitmen mahasiswa untuk memperjuangkan aspirasi mereka.
Ringkasan
Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Jumat (5/9), menuntut pemerintah dan DPR merespon “17+8 Tuntutan Rakyat”. Aksi bertajuk “Piknik Nasional Rakyat: Deadline Day Tuntutan 17+8!” ini merupakan puncak dari demonstrasi sebelumnya, dengan Jumat sebagai tenggat waktu penyelesaian tuntutan.
Para mahasiswa tiba di depan Kompleks Parlemen sekitar pukul 13.45 WIB setelah berjalan dari Gedung TVRI. Meskipun hujan dan lalu lintas sedikit tersendat, aksi berlangsung damai dan terkendali. Aksi ini difokuskan pada penyampaian tuntutan “17+8” kepada DPR, menunjukkan komitmen mahasiswa untuk memperjuangkan aspirasi mereka.