Usai Giorgio Armani Wafat, Siapa Penerus Bisnis Kerajaan Mode Senilai Rp 199 T?

Photo of author

By AdminTekno

Dunia mode berduka setelah kabar wafatnya desainer legendaris Giorgio Armani, beberapa minggu sebelum perayaan ulang tahun ke-50 label ikoniknya yang sedianya akan digelar di Milan Fashion Week. Dalam keterangan resmi pada Kamis (4/9), rumah mode tersebut mengumumkan berita duka ini “dengan kesedihan yang tak terhingga.” Kepergian sang maestro seketika memicu pertanyaan besar di kalangan pecinta mode: siapa yang akan menggantikan posisinya sekaligus mewarisi kerajaan bisnis bernilai miliaran dolar itu?

Mengutip Daily Mail, kerajaan bisnis Armani yang dikenal sebagai pelopor mode karpet merah, merupakan entitas raksasa dengan estimasi pendapatan tahunan mencapai USD 2,7 miliar, atau setara dengan Rp 44,4 triliun (berdasarkan kurs Rp 16.462). Dengan valuasi perusahaan yang melampaui USD 12,1 miliar atau sekitar Rp 199 triliun, gurita bisnisnya merentang luas dari lini pakaian, aksesori, perabot rumah, parfum, kosmetik, hingga produk gaya hidup seperti buku, bunga, dan cokelat.

Sang desainer yang tidak menikah dan tidak memiliki anak ini telah lama mempersiapkan rencana suksesi yang matang. Pada Agustus lalu, Armani mengungkapkan kepada The Financial Times bahwa ia menginginkan penerusnya berasal dari lingkaran terdekatnya, yakni keluarga dan para kolaborator setia. “Rencana saya untuk suksesi terdiri dari transisi bertahap tanggung jawab yang selalu saya tangani kepada orang-orang terdekat saya,” tegas Armani kepada FT, merujuk pada Leo Dell’Orco, keluarganya, dan seluruh tim kerjanya.

Ia juga menegaskan bahwa proses suksesi harus berlangsung secara organik dan alami, bukan sebagai momen yang tiba-tiba dan mengejutkan. “Saya ingin suksesi ini terjadi secara alami, bukan suatu momen yang tiba-tiba,” ujar pendiri label pada tahun 1976 ini, menggarisbawahi visinya untuk keberlanjutan warisannya.

Di antara nama-nama yang disebut sebagai calon penerus, Leo Dell’Orco menonjol sebagai kandidat paling kuat. Sosok yang dianggap Armani sebagai bagian dari keluarga ini dipercaya mengelola lini busana pria untuk merek-merek bergengsi seperti Giorgio Armani, Emporio Armani, hingga Armani Exchange. Meskipun hubungan pribadi mereka tidak pernah diumumkan secara terbuka, Armani secara lugas menyebut Dell’Orco sebagai orang yang paling dekat dengannya.

Dalam autobiografinya, Per Amore (2022), Armani menulis, “Nama aslinya adalah Pantaleo… dialah orang yang kepadanya saya mempercayakan pikiran-pikiran saya yang paling pribadi, baik pribadi, pekerjaan, maupun hal lainnya, yang ia simpan sendiri dengan sangat hati-hati.” Kutipan ini semakin menegaskan posisi krusial Dell’Orco dalam kehidupan pribadi dan profesional sang maestro mode.

Selain Dell’Orco, sejumlah anggota keluarga juga memiliki peran penting dalam struktur kekuasaan kerajaan mode ini. Saudara perempuan Armani, Rosanna, turut berperan vital dalam menjaga kelangsungan bisnis keluarga. Keponakan perempuannya, Roberta Armani, juga dipandang sebagai sosok kunci; ia bahkan rela meninggalkan karier filmnya yang sedang berkembang pesat demi menjadi direktur hubungan masyarakat bagi pamannya, dan sering kali tampil mewakilinya di berbagai acara. Sementara itu, keponakan lainnya, Silvana Armani, yang bekerja langsung dengan sang paman pada koleksi wanita, juga berada di daftar teratas kandidat penerus yang memungkinkan.

Laporan menyebutkan bahwa calon penerus ini, termasuk dua keponakan perempuan, seorang keponakan laki-laki, Leo Dell’Orco, dan sebuah yayasan amal, saat ini telah menduduki kursi di dewan direksi perusahaan. Mereka kabarnya akan menerima saham sesuai anggaran dasar yang ditetapkan Armani pada tahun 2016. Potensi pewarisan ini juga mencakup properti mewah milik sang desainer di berbagai lokasi strategis seperti Milan, Tuscany, St. Tropez, Antigua, dan New York.

Dengan begitu banyak nama yang terlibat dalam lingkaran dekat Giorgio Armani, siapa yang pada akhirnya akan mengemban tongkat estafet kepemimpinan tetap menjadi sebuah teka-teki besar. Namun, satu hal yang pasti, sesuai pesan terakhir sang maestro, proses suksesi ini diharapkan akan berlangsung secara alami dan tanpa gejolak mendadak, demi kelanjutan visi dan warisan salah satu ikon mode terbesar dunia.

Leave a Comment