Mantan Anggota DPR yang Juga Ekonom Arif Budimanta Meninggal Dunia

Photo of author

By AdminTekno

Kabar duka menyelimuti jagat politik dan ekonomi nasional dengan berpulangnya Arif Budimanta Sebayang, mantan Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP. Sosok yang dikenal luas ini meninggal dunia pada Sabtu, 6 September dini hari. Informasi kepergiannya disampaikan langsung oleh Prof. Muhadjir Effendy, Ketua PP Muhammadiyah bidang Ekonomi dan Bisnis.

Dalam pernyataan yang penuh haru, Prof. Muhadjir Effendy menuturkan, “Dengan penuh duka cita, kami mengabarkan bahwa Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah, Bapak Dr. Arif Budimanta, telah berpulang ke Rahmatullah pada hari ini, 6 September 2025, pukul 00.06 WIB di Jakarta.” Pernyataan ini menegaskan detail waktu dan tempat kepergian sang ekonom terkemuka.

Muhadjir, yang juga menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo Bidang Urusan Haji, menambahkan bahwa jenazah almarhum Arif Budimanta saat ini telah disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur. Hal ini memungkinkan para kerabat dan kolega untuk memberikan penghormatan terakhir.

Ia pun turut memohon doa dari seluruh masyarakat, “Mohon doa dari Bapak/Ibu/Saudara sekalian agar beliau diampuni segala dosanya, dilipatgandakan amal baiknya, dilapangkan kuburnya, serta diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.” Permohonan ini menggarisbawahi harapan akan ketenangan abadi bagi almarhum.

Profil Inspiratif Arif Budimanta
Lahir di Medan pada 15 Maret 1968, Arif Budimanta mengukir namanya sebagai seorang ekonom Indonesia terkemuka. Jejak pendidikannya dimulai di IPB dengan menamatkan jurusan Ilmu Tanah pada tahun 1990. Kegemilangannya berlanjut dengan meraih gelar S2 di Universitas Indonesia, fokus pada Ekonomi Sumber Daya Alam pada tahun 1996, sebelum akhirnya mencapai gelar doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI pada tahun 2006.

Tak berhenti di situ, semangat belajarnya membawa Arif Budimanta merambah pendidikan internasional. Ia mendalami bidang keuangan di University of Chicago dan mengikuti Senior Executive Program yang prestisius di Harvard Business School, menegaskan komitmennya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.

Kiprahnya tak hanya terbatas pada ranah akademis dan ekonomi. Di kancah politik, Arif Budimanta mencatatkan diri sebagai Anggota DPR RI dari tahun 2009 hingga 2014, serta menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR RI. Peran-peran ini menunjukkan dedikasinya dalam pembangunan legislasi nasional.

Selain itu, kepakarannya diakui di berbagai lembaga penting pemerintahan dan keuangan. Ia pernah dipercaya sebagai Senior Advisor Menteri Keuangan pada periode 2014-2016, Tim Ahli Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dari 2014 hingga 2019, serta mengemban amanah sebagai Dewan Direktur Indonesia Eximbank sepanjang tahun 2015-2020. Ini membuktikan kontribusinya yang multisektoral.

Puncaknya, Arif Budimanta pernah dipercaya secara langsung oleh Presiden ke-7 RI, Jokowi, sebagai penasihat khusus di Bidang Ekonomi dan Industri dari tahun 2016 hingga 2019. Peran ini menyoroti kedudukannya yang strategis dalam merumuskan kebijakan ekonomi nasional.

Kontribusinya meluas hingga organisasi kemasyarakatan dan keagamaan. Ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Megawati Institute, Wakil Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia periode 2007-2012, serta menjadi Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah dan Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Kehadirannya senantiasa memperkaya diskusi dan kebijakan di berbagai forum.

Sebagai pengakuan atas jasa-jasanya, Arif Budimanta dianugerahi penghargaan Bintang Jasa Pratama oleh Presiden Jokowi pada tahun 2024 lalu, sebuah bukti nyata dedikasinya kepada bangsa dan negara.

Di sisi lain, jiwa pendidik Arif Budimanta juga tampak jelas. Ia tercatat aktif sebagai dosen Magister (S2) Keuangan Syariah di ITB Ahmad Dahlan Jakarta, berbagi ilmu dan pengalaman kepada generasi penerus. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pribadi yang produktif dalam menuangkan gagasan-gagasannya melalui tulisan, baik di media massa, jurnal ilmiah, maupun dalam bentuk buku, memperkaya khazanah intelektual bangsa.

Karya-karya tulisnya meliputi beberapa buku penting seperti ‘Indonesia Masa Kini dan Masa Depan dalam Membangun Kemandirian Bangsa’ (1994), ‘Community Development di Industri Pertambangan dalam Akses Peran Serta Masyarakat’ (2003), ‘Pedoman Pengembangan Masyarakat di Industri dan Sumber Daya Mineral’ (2004), serta ‘Corporate Social Responsibility: Jawaban bagi Model Pembangunan di Indonesia Masa Kini’ (2004). Seluruh karyanya menjadi referensi berharga dalam kajian ekonomi dan pembangunan.

Leave a Comment