REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN – Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh media massa. DVI memohon agar awak media senantiasa menjaga perasaan keluarga korban dalam tragedi kecelakaan helikopter BK117 D3. Insiden nahas ini terjadi pada Rabu, 3 September, di hutan Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dan menyisakan duka mendalam dengan kondisi sejumlah jenazah yang tidak utuh.
Menyikapi hal tersebut, Kabid Dokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr Muhammad El Yandiko, pada Sabtu malam menjelaskan, beberapa jenazah ditemukan dalam kondisi rusak parah dan hangus terbakar. Oleh karena itu, Tim DVI kembali menekankan urgensi kehati-hatian media dalam mempublikasikan identitas korban. Publikasi detail kondisi jasad diwajibkan untuk mendapatkan izin terlebih dahulu dari pihak keluarga yang sedang berduka, demi menghormati privasi dan perasaan mereka.
Proses evakuasi dari lokasi kecelakaan helikopter telah memberikan gambaran awal mengenai tantangan identifikasi korban. Dari lima jasad yang berhasil dievakuasi, satu ditemukan dalam keadaan utuh, satu hampir utuh, dan satu lagi mendekati utuh. Namun, dua jasad lainnya ditemukan hangus terbakar, memperparah upaya pengenalan. Oleh karena itu, Tim DVI sangat menggarisbawahi pentingnya empati dan upaya menjaga perasaan keluarga yang sedang menghadapi masa sulit ini.
Sementara itu, perkembangan terkait identifikasi korban terus diupayakan. Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi menyampaikan bahwa Tim DVI masih bekerja keras mengidentifikasi lima jasad yang tersisa dari total delapan korban kecelakaan helikopter tersebut. Hingga Sabtu, 6 September, tiga dari delapan korban telah berhasil dikenali sebagai warga negara asing, sementara proses identifikasi terhadap lima korban lainnya masih terus berjalan intensif.
Daftar lengkap para korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang telah teridentifikasi maupun dalam proses identifikasi mencakup: pilot Kapten Haryanto dari Batam dan teknisi Hendra Darmawan dari Luwu, Sulawesi Selatan. Sementara itu, para penumpang terdiri dari Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), Claudine Pereira Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (Riau), Yudi Febrian Rahman (Riau), dan Andys Rissa Pasulu (Balikpapan).
Lokasi penemuan bangkai helikopter BK117 D3 berhasil dipastikan pada koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kerja keras Tim SAR membuahkan hasil, di mana seluruh jasad korban berhasil dievakuasi pada Kamis malam, 4 September, menandai berakhirnya fase pencarian dan penyelamatan di lokasi kejadian.