Penutupan sementara Kebun Binatang Bandung mengakibatkan kerugian potensial yang signifikan, mencapai Rp 2,7 miliar. Angka ini merupakan akumulasi kerugian selama lebih dari satu bulan, termasuk dua periode libur panjang yang biasanya mendatangkan pemasukan besar. “Kerugiannya lumayan ya, karena selama ditutup ini kita punya 2 kali long weekend dan biasanya di long weekend itu kita mendapatkan porsi pemasukan yang lumayan. Jadi sebulan lebih ini kerugian kita itu ada Rp 2,7 miliar yang tidak bisa kita ambil,” ungkap Aan, Humas Bandung Zoo dari manajemen sebelumnya, Sulhan Syafii.
Kerugian tersebut mencakup pendapatan dari penjualan tiket, penyewaan tempat usaha (tenant), serta pemasukan lain seperti produk-produk yang dijual dan sewa selama long weekend. “Kan biasanya beberapa produk masuk, sewa long weekend itu biasanya 3 hari itu mereka hadir di sini, itu lumayan sebenarnya potensi yang masuk, selain dari tenant-tenant,” jelas Aan.
Di sisi lain, operasional Kebun Binatang Bandung tetap berjalan. Rohman Suryaman, Kurator Satwa Bandung Zoo, menjelaskan bahwa biaya pakan satwa mencapai Rp 13-15 juta per hari. Biaya ini ditanggung oleh Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) Bisma Bratakoesoema. “Saat ini dari YMT Bisma Bratakoesoema masih tetap memberikan pakan atau pembiayaan untuk pengelolaan,” ujar Rohman pada Senin (8/9).
Lebih lanjut, Rohman menjelaskan bahwa saat ini Kebun Binatang Bandung merawat 710 ekor satwa, meliputi mamalia, aves (burung), dan reptilia. Kondisi satwa hingga kini terpantau baik. Burung dan satwa karnivora diberi makan sekali sehari, sementara satwa herbivora tiga kali sehari. Meskipun demikian, Rohman tidak menutup kemungkinan adanya penyesuaian porsi pakan jika penutupan berlangsung lama. “Sampai saat ini kami tidak mengurangi jatah, tapi kemungkinan kalau ke depannya memang ini nggak buka ya, mungkin ada beberapa pengurangan ya mungkin terkait dengan pakan enrichment yang biasa kita lakukan itu,” imbuhnya.
Berkaitan dengan perawatan satwa, Rohman memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada satwa yang mati. Satwa yang baru lahir dan anakan juga mendapat perawatan khusus dan intensif. “Ada juga beberapa satwa yang memang anakan, itu juga tetap mendapatkan perhatian khusus untuk pemberian susu, juga penjagaan malam,” tambah Rohman.
— — —
#JagaIndonesiaLewatFakta kumparan mengajak masyarakat lebih kritis, berperan aktif, bijak, dan berpegang pada fakta dalam menghadapi isu bangsa, dari politik, ekonomi, hingga budaya. Dengan fakta, kita jaga Indonesia bersama.
Ringkasan
Penutupan sementara Kebun Binatang Bandung selama lebih dari satu bulan mengakibatkan kerugian finansial mencapai Rp 2,7 miliar. Kerugian tersebut berasal dari hilangnya pendapatan tiket masuk, sewa tempat usaha, dan pemasukan lain selama dua periode libur panjang. Meskipun demikian, operasional kebun binatang tetap berjalan, termasuk perawatan 710 satwa.
Biaya pakan satwa mencapai Rp 13-15 juta per hari dan ditanggung oleh Yayasan Margasatwa Tamansari. Kondisi satwa sejauh ini terpantau baik, dan meskipun belum ada pengurangan jatah pakan, kemungkinan penyesuaian akan dilakukan jika penutupan berlanjut. Tidak ada satwa yang dilaporkan mati selama penutupan.