Ramai-ramai Mengecam Serangan Israel ke Doha

Photo of author

By AdminTekno

Sebuah serangan udara Israel yang menargetkan negosiator Hamas, Khalil al-Hayya, di Doha, Qatar, telah mengguncang stabilitas kawasan dan memicu kecaman internasional. Insiden ini terjadi saat al-Hayya bersama sejumlah pemimpin Hamas sedang berunding terkait proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump. Meskipun al-Hayya berhasil selamat dari serangan mematikan tersebut, putranya, Humam, dan salah satu ajudan terdekatnya dilaporkan tewas. Kantor berita Reuters turut mengonfirmasi adanya tiga korban tewas lainnya, sehingga total lima anggota Hamas meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Serangan Israel di ibu kota Qatar itu sontak memicu gelombang kecaman dari berbagai negara. Arab Saudi, salah satunya, mengecam keras tindakan tersebut.

Saudi Kecam Serangan Israel ke Qatar: Tindakan Kriminal

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), dengan tegas mengecam serangan Israel terhadap Hamas di Doha, Qatar, pada Selasa (9/9), menyebutnya sebagai “tindakan kriminal”. Pernyataan kecaman ini disampaikan MBS dalam panggilan telepon dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

“Yang Mulia Putra Mahkota menegaskan solidaritas penuh Kerajaan dengan… Qatar dan kecamannya atas serangan terang-terangan Israel terhadap Negara Qatar, yang merupakan tindakan kriminal dan pelanggaran berat terhadap hukum dan norma internasional,” demikian bunyi pernyataan resmi yang dipublikasikan oleh Saudi Press Agency, menunjukkan dukungan penuh dan penolakan keras terhadap agresi Israel di wilayah kedaulatan Qatar.

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar: Langgar Kedaulatan

Indonesia juga tidak tinggal diam dan mengecam keras serangan Israel terhadap Hamas di Ibu Kota Doha, Qatar, pada Selasa (9/9). Kementerian Luar Negeri RI menyebut serangan ini sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB, serta sebuah pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Qatar.

“Serangan Israel ke Doha, Qatar pada 9 September 2025 merupakan pelanggaran keras terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB, pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, dan ancaman besar terhadap keamanan dan perdamaian kawasan,” demikian keterangan Kemlu RI melalui akun X @Kemlu_RI pada Selasa (9/9). Lebih lanjut, Kemlu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak tegas guna menghentikan tindakan Israel. “Indonesia mengecam agresi ini dan kembali mengulangi seruannya kepada DK PBB untuk memenuhi mandatnya dengan mengambil langkah segera dan secara tegas menghentikan tindakan Israel dan menjamin akuntabilitas,” tegasnya, menyoroti urgensi intervensi internasional.

Gedung Putih Klaim Trump Telah Peringatkan Qatar soal Serangan Israel

Sementara itu, Gedung Putih mengungkapkan penyesalan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas serangan udara Israel yang menargetkan pejabat Hamas di Doha, Qatar, pada Selasa (9/9). Dilansir oleh Reuters, Trump dikabarkan telah memerintahkan utusan khususnya, Steve Witkoff, untuk memperingatkan pihak Qatar mengenai rencana serangan Israel tersebut, yang pada akhirnya menewaskan sedikitnya lima anggota Hamas, termasuk putra dari Khalil al-Hayya. Qatar, yang merupakan sekutu dekat AS di Teluk dan mediator utama dalam negosiasi gencatan senjata Gaza, dilaporkan sangat terkejut dengan insiden ini.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa militer AS telah menerima informasi tentang rencana serangan tersebut pada Selasa pagi, namun ia menolak untuk mengungkapkan sumber informasinya. Klaim ini menambah lapisan kerumitan dalam hubungan diplomatik yang sudah tegang, terutama mengingat peran Qatar sebagai fasilitator penting dalam upaya perdamaian di Gaza.

Leave a Comment