Gerald Vanenburg Berharap Pemain Timnas Indonesia U-23 Mendapat Banyak Menit Bermain di Klub

Photo of author

By AdminTekno

Super League musim 2025-2026 akan memberlakukan regulasi yang cukup strategis. Setiap klub diwajibkan untuk menurunkan minimal satu pemain dari Timnas Indonesia U-23 sebagai starter, dengan ketentuan harus bermain setidaknya selama 45 menit. Aturan ini dirancang sebagai upaya untuk mempercepat pengalaman dan pengembangan pemain muda di kancah domestik.

Namun demikian, pelatih Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, mengungkapkan bahwa aturan tersebut dinilai belum memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan tim nasional. Baginya, para pemain di bawah usia 23 tahun, meskipun secara fundamental memiliki kualitas yang memadai, masih menghadapi kendala serius dalam hal pengalaman bertanding yang konsisten.

“Secara kualitas, para pemain ini cukup bagus. Akan tetapi, jika mereka ingin berkembang menjadi pemain yang jauh lebih baik, mereka harus terus mendapatkan kesempatan bermain. Dan inilah yang menjadi masalah mendasar,” ujar pelatih asal Belanda itu. Ia menegaskan bahwa bakat alami harus senantiasa diimbangi dengan jumlah menit bermain yang reguler dan berkualitas.

Melihat kondisi ini, Vanenburg berinisiatif untuk membuka jalur komunikasi langsung dan intensif dengan klub-klub peserta Super League. “Prioritas kami adalah berdiskusi dengan klub-klub mengenai isu ini. Kami tidak memiliki keinginan untuk merugikan klub, justru sebaliknya, kami ingin menjalin kolaborasi yang sinergis,” beber mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut, menekankan pentingnya kerja sama demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Vanenburg juga menyoroti pencapaian Indonesia U-17 yang berhasil melaju ke Piala Dunia U-17 2025. “Semua pihak membicarakan tentang timnas U-17. Mereka memang luar biasa. Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan tersebut didukung oleh pemusatan latihan (TC) yang intensif selama delapan bulan penuh. Tentu saja saya sangat menghargai dedikasi dan pencapaian tersebut, itu adalah hal yang sangat bagus,” tegas pelatih berusia 61 tahun itu.

Pernyataan tersebut secara tidak langsung memunculkan spekulasi tentang potensi diadakannya TC khusus bagi Timnas Indonesia U-23. Meskipun tidak memberikan jawaban yang gamblang, mantan pemain sayap timnas Belanda era 80-an itu menekankan esensi kebersamaan dan kesinambungan. “Tim hanya akan dapat berkembang secara optimal jika mereka terus bersama. Kami tidak ingin bersaing dengan klub, namun kami harus bergerak dalam satu visi karena ini adalah demi Indonesia dan tim nasional,” ucapnya penuh harap.

Saat ini, hanya ada segelintir nama pemain muda di bawah usia 23 tahun yang secara rutin mendapatkan menit bermain yang substansial di kompetisi klub. Salah satu contoh yang patut dicermati adalah Toni Firmansyah, gelandang Persebaya Surabaya. Ia konsisten menjadi starter dalam tiga pertandingan di Super League musim ini, dengan total durasi bermain mencapai 238 menit. Kondisi ini menggarisbawahi tantangan besar dalam upaya memastikan pengembangan pemain muda yang berkelanjutan dan merata di liga domestik.

Leave a Comment