Gunung Lewotobi Laki-laki, salah satu gunung api aktif yang menjulang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitasnya melalui erupsi dahsyat pada Rabu pagi, 15 Oktober 2025. Peristiwa ini ditandai dengan lontaran kolom abu vulkanik setinggi kurang lebih 8.000 meter atau 8 kilometer yang membumbung tinggi di atas puncaknya, menciptakan pemandangan yang mengkhawatirkan bagi warga sekitar.
Badan Geologi mengonfirmasi bahwa erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi tepat pada pukul 09:21 WITA. Data seismograf mencatat aktivitas ini dengan amplitudo maksimum mencapai 47.3 mm dan durasi letusan sekitar 181 detik, mengindikasikan pelepasan energi yang signifikan dari dalam perut bumi.
Menyikapi peningkatan aktivitas vulkanik ini, Badan Geologi telah mengeluarkan serangkaian rekomendasi penting bagi masyarakat sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan para pihak terkait demi keselamatan bersama. Berikut adalah panduan mitigasi yang harus dipatuhi:
- Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki serta pengunjung atau wisatawan diimbau keras untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi. Selain itu, area sektoral Barat daya, Utara, hingga Timur laut dalam jarak 7 kilometer juga ditetapkan sebagai zona terlarang untuk aktivitas manusia, mengingat potensi bahaya yang mengancam.
- Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, masyarakat diharapkan tetap tenang dan selalu mengikuti arahan resmi dari Pemerintah Daerah. Penting untuk tidak mudah mempercayai atau menyebarkan isu-isu yang tidak jelas sumbernya, agar tidak menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.
- Kewaspadaan tinggi juga harus diterapkan terhadap potensi bencana susulan berupa banjir lahar hujan, terutama jika terjadi curah hujan intensitas tinggi. Sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki berpotensi membawa material erupsi, mengancam wilayah seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, dan Nawakote. Masyarakat di area ini diimbau untuk selalu siaga.
- Bagi warga yang terdampak langsung hujan abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, penggunaan masker atau penutup hidung dan mulut sangat dianjurkan. Langkah ini krusial untuk melindungi sistem pernapasan dari bahaya partikel abu halus yang dapat mengganggu kesehatan.
- Pemerintah Daerah diminta untuk senantiasa menjaga koordinasi erat dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki yang berlokasi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Alternatifnya, koordinasi juga dapat dilakukan dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi di Bandung, guna memastikan informasi terkini dan langkah mitigasi bencana yang tepat dapat diimplementasikan secara efektif.
Ringkasan
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, mengalami erupsi dahsyat pada 15 Oktober 2025, memuntahkan abu vulkanik setinggi 8 kilometer. Badan Geologi mencatat erupsi terjadi pada pukul 09:21 WITA dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 181 detik.
Badan Geologi merekomendasikan masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 6 km dari pusat erupsi dan 7 km di sektor Barat daya, Utara, hingga Timur laut. Masyarakat diimbau tenang, mengikuti arahan pemerintah, mewaspadai banjir lahar hujan, dan menggunakan masker saat terjadi hujan abu. Pemerintah daerah diminta berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki dan PVMBG.