CEO Danantara, Rosan Roeslani, akhirnya angkat bicara mengenai keputusan penting terkait pergantian pucuk pimpinan di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Langkah ini menjadi sorotan karena Wamildan Tsani, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, belum genap setahun memegang kendali maskapai penerbangan nasional tersebut.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan di Cengkareng pada Rabu (15/10), Garuda Indonesia secara resmi menunjuk Glenny Kairupan untuk mengemban jabatan Direktur Utama, menggantikan Wamildan Tsani. Manajemen Garuda menjelaskan, perubahan pada struktur kepengurusan ini adalah bagian dari langkah strategis yang dirancang untuk mempercepat dan memperkuat proses restrukturisasi serta penyehatan perusahaan secara keseluruhan.
Menyikapi hal tersebut, Rosan menjelaskan bahwa keputusan untuk mengganti Wamildan diambil setelah serangkaian evaluasi mendalam terhadap implementasi rencana kerja dan arah transformasi perusahaan. Ia menegaskan, Garuda Indonesia merupakan entitas penting yang telah menyerap investasi substansial dari Danantara. Oleh karena itu, kinerja dan eksekusi rencana strategisnya mutlak harus berjalan secara optimal. “Kami menaruh dana tidak sedikit di Garuda. Kami ingin memastikan tim yang kami tempatkan di sini dapat lebih memperkuat posisi perusahaan ke depannya,” ungkap Rosan dalam keterangannya di Hotel JS Luwansa, Kamis (16/10).
Hingga saat ini, Danantara telah mengucurkan dana investasi sekitar USD 400 juta ke Garuda Indonesia, sebuah angka yang menurut Rosan berpotensi untuk terus meningkat. Rosan menambahkan, keputusan ini bukanlah penilaian terhadap kualitas rencana kerja sebelumnya. Lebih jauh, ia menekankan pentingnya memastikan seluruh strategi dapat diimplementasikan secara konkret dan konsisten di lapangan. “Rencana-rencana yang ada tentu baik, namun kuncinya adalah bagaimana implementasi dari rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,” tegasnya.
Dengan demikian, Rosan menegaskan bahwa pergantian pucuk pimpinan ini adalah langkah vital untuk penguatan manajemen. Tujuannya agar proses penyehatan Garuda dapat berjalan lebih efektif, mencakup tidak hanya aspek operasional, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia yang menyeluruh. “Kami sangat serius dalam upaya penyehatan Garuda, tidak hanya dari segi operasional, tetapi juga dari segi penguatan sumber daya manusia,” pungkasnya.
Ringkasan
Wamildan Tsani digantikan oleh Glenny Kairupan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia melalui RUPSLB. Pergantian ini dilakukan sebagai bagian dari langkah strategis untuk mempercepat restrukturisasi dan penyehatan perusahaan.
Menurut Rosan Roeslani dari Danantara, keputusan ini diambil setelah evaluasi terhadap implementasi rencana kerja dan transformasi perusahaan. Danantara, sebagai investor dengan dana sekitar USD 400 juta, ingin memastikan strategi Garuda diimplementasikan secara konkret dan konsisten demi penguatan manajemen dan penyehatan perusahaan secara menyeluruh, termasuk aspek operasional dan SDM.