Wapres Venezuela Bantah Komunikasi dengan AS Rencanakan Penggulingan Maduro

Photo of author

By AdminTekno

Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez, dengan tegas membantah laporan yang menyebutkan bahwa ia tengah berkomunikasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk melengserkan Presiden Nicolas Maduro. Penyangkalan ini muncul setelah sebuah publikasi dari The Miami Herald mengklaim bahwa Rodriguez bersama saudaranya, Jorge Rodriguez, yang menjabat sebagai presiden Majelis Nasional Venezuela, berupaya menawarkan diri kepada Washington sebagai “sosok yang bisa diterima” untuk menggantikan Maduro yang mereka labeli sebagai pemimpin berhaluan kiri-otoriter.

Menanggapi pemberitaan tersebut, Delcy Rodriguez menyampaikan pesannya melalui akun Telegramnya. “FAKE!! (PALSU). Lagi-lagi ada media yang ikut serta dalam perang psikologis terhadap rakyat Venezuela,” tulis Rodriguez pada Kamis (16/10), sebagaimana dilansir oleh AFP. Ia juga menambahkan, “Mereka tidak punya moral atau etika,” menunjukkan kekecewaan dan kemarahannya terhadap isi laporan tersebut. Sebagai bentuk penegasan loyalitasnya, Rodriguez turut menampilkan foto dirinya bersama Presiden Maduro, seraya menuliskan, “Bersama dan bersatu dengan Presiden Maduro.”

Laporan yang dibantah keras oleh Rodriguez ini hadir di tengah ketegangan yang memuncak antara Venezuela dan AS. Sebelumnya, Washington telah menuding Maduro melakukan kecurangan dalam pemilu serta mengepalai kartel narkotika internasional. Tuduhan serius ini kemudian diikuti oleh penempatan kapal-kapal perang Angkatan Laut AS di Laut Karibia atas perintah Presiden Donald Trump, dengan alasan resmi untuk melancarkan operasi anti-narkotika.

Operasi tersebut telah menimbulkan gejolak di kawasan, terbukti dengan hancurnya lima kapal yang diduga membawa narkotika di Karibia sejak awal September, yang mengakibatkan 27 orang tewas. Tidak hanya itu, Trump juga sempat mengindikasikan telah mengotorisasi operasi rahasia CIA dan mempertimbangkan serangan darat yang menargetkan kartel narkoba di Venezuela, menambah daftar panjang potensi konflik di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, laporan mendalam dari The Miami Herald menguraikan bahwa Delcy Rodriguez dan saudaranya dianggap sebagai pemimpin ideologi “chavismo yang lebih pas”. Sebagai informasi, chavismo adalah model ideologi sosialis yang diusung oleh mendiang Presiden Hugo Chavez dan kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Nicolas Maduro. Media tersebut juga mengklaim bahwa kedua tokoh ini telah mengajukan dua proposal melalui seorang perantara di Qatar, sebuah negara yang sebelumnya juga digunakan untuk negosiasi pertukaran tahanan antara Venezuela dan AS. Dalam tawaran tersebut, disebutkan bahwa Maduro telah menyetujuinya, dan proposal itu bahkan melibatkan seorang jenderal pensiunan yang akan memimpin pemerintahan transisi di Venezuela.

Leave a Comment