Pangeran Andrew melepas gelar Duke of York – Mengapa dan apa artinya?

Photo of author

By AdminTekno

Pangeran Andrew, Adipati York, telah mengambil keputusan signifikan untuk melepaskan sejumlah gelar kebangsawanan di Inggris, termasuk gelar bergengsi Duke of York. Langkah ini diambil menyusul terkuaknya bukti-bukti yang memperlihatkan hubungannya dengan pelaku kejahatan seksual kelas kakap, Jeffrey Epstein, yang telah memicu badai kontroversi di Kerajaan Inggris.

Tak hanya gelar Adipati York, Pangeran Andrew juga secara sukarela menyerahkan keanggotaannya dari Ordo Garter, sebuah ordo kesatria yang dikenal sebagai yang tertua dan paling senior di Inggris. Keputusan ini mencerminkan upayanya untuk meredam dampak skandal yang terus membayanginya.

Meskipun demikian, Pangeran Andrew tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Dalam sebuah pernyataan, ia menegaskan “dengan tegas membantah tuduhan terhadap saya” dan menjelaskan latar belakang keputusannya.

“Setelah berdiskusi dengan Raja, keluarga inti, serta keluarga besar saya, kami menyimpulkan bahwa tuduhan yang terus-menerus terhadap saya mengganggu pekerjaan Yang Mulia dan Keluarga Kerajaan,” ungkap Pangeran Andrew dalam pernyataannya. “Saya telah memutuskan, seperti yang biasa saya lakukan, untuk mengutamakan tugas kepada keluarga dan negara.”

Ia melanjutkan, “Saya tetap pada keputusan saya lima tahun lalu untuk mundur dari kehidupan publik. Dengan persetujuan Yang Mulia, kami merasa saya harus melangkah lebih jauh. Oleh karena itu, saya tidak akan lagi menggunakan gelar saya atau penghargaan yang telah dianugerahkan kepada saya. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya dengan tegas membantah tuduhan terhadap saya.”

Apa arti keputusan Pangeran Andrew?

Dengan keputusan ini, Pangeran Andrew memang tetap menyandang gelar pangeran. Namun, ia tak lagi berhak menyandang gelar Duke of York, sebuah gelar kebangsawanan yang istimewa karena diberikan langsung oleh mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II.

Karena penanggalkan gelar ini dilakukan secara sukarela, parlemen Inggris tidak perlu campur tangan untuk membuat undang-undang guna mencabut gelar Duke of York secara paksa. Hal ini menunjukkan adanya negosiasi internal di dalam keluarga kerajaan untuk menghindari intervensi legislatif yang lebih rumit.

Jauh sebelum melepaskan gelar Duke of York, Pangeran Andrew sejatinya sudah tidak lagi menjalankan tugas-tugas resmi kerajaan. Ia telah kehilangan gelar HRH (His Royal Highness/Yang Mulia) dan tidak lagi hadir dalam berbagai acara formal kerajaan, menandai penarikannya dari garis depan monarki.

  • Baca juga: Pangeran Andrew dan nama-nama yang disebut terlibat dalam skandal perdagangan seks anak Jeffrey Epstein

Daftar gelarnya yang dicoret tidak berhenti di situ. Pangeran Andrew tidak bisa lagi membubuhkan “KG”, singkatan untuk Knight of the Garter, di belakang namanya. Gelar Earl of Inverness dan Baron Killyleagh juga dihapus dari daftar penghargaannya. Menariknya, di masa lalu, ia sering menggunakan nama “Andrew Inverness” dalam urusan bisnisnya.

Keputusan Pangeran Andrew ini mencerminkan situasi mantan istrinya, Sarah Ferguson, yang juga tidak lagi menyandang gelar Duchess of York setelah perceraian mereka. Kini, Andrew dan Ferguson kembali ke identitas awal mereka sebelum menikah: Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, sebuah penanda kembalinya ke status yang lebih sederhana.

Implikasi finansial juga tak terhindarkan. Raja Charles telah memutus hubungan finansial dengan Pangeran Andrew, yang berarti ia kini harus mencari nafkah sendiri tanpa dukungan keuangan dari Kerajaan Inggris. Namun, karena pelepasan gelar dilakukan secara sukarela, kedua anak perempuannya tetap akan menyandang gelar putri. Pangeran Andrew sendiri diperkirakan akan tetap tinggal di kediamannya, Royal Lodge di Windsor, yang telah disewa hingga tahun 2078.

Kasus apa saja yang membelit Pangeran Andrew?

Pangeran Andrew telah terlibat dalam serangkaian skandal yang mencoreng reputasinya selama beberapa tahun terakhir. Salah satu kasus yang mencuat adalah dugaan hubungannya dengan mata-mata China bernama Yang Tengbo, yang juga dikenal sebagai Chris Yang.

Kantor Pangeran Andrew sempat menyatakan bahwa tidak ada hal sensitif yang terjadi saat pertemuan dengan Yang Tengbo, yang namanya juga disebut dalam berkas pengadilan. Selain itu, pada tahun 2022, Andrew berulang kali disebut dalam sengketa pengadilan antara seorang jutawan Turki dan mantan penasihat bisnisnya.

Meskipun tidak ada dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Pangeran Andrew dalam kasus Turki ini, pengadilan menyoroti penerimaan pembayaran dalam serangkaian transaksi keuangan oleh sang pangeran. Belakangan, Pangeran Andrew mengembalikan hadiah sebesar £750.000 kepada jutawan Turki tersebut.

  • Baca juga: Perempuan yang menuduh Pangeran Andrew berhubungan seks dengannya meminta dukungan publik Inggris
  • Baca juga: Virginia Giuffre, perempuan di pusaran skandal seks Pangeran Andrew

Namun, di antara semua kontroversi ini, yang terbesar dan paling merusak adalah keterkaitan Pangeran Andrew dengan pelaku kejahatan seks, Jeffrey Epstein. Dalam wawancara dengan BBC Newsnight pada tahun 2019, Pangeran Andrew mengklaim bahwa ia telah memutuskan semua hubungan dengan Epstein setelah mereka difoto bersama di New York pada Desember 2010.

Klaim tersebut kemudian dibantah oleh terungkapnya email pada Februari 2011 yang menunjukkan bahwa ia tetap menjalin kontak dan bertukar pesan dengan Epstein, termasuk kalimat mengejutkan: “Tetaplah berhubungan dekat dan kita akan segera bermain lagi!”.

Kasus Epstein semakin meruncing dengan hadirnya Virginia Giuffre, yang meninggal dunia awal tahun ini. Giuffre mengklaim dirinya adalah salah satu dari sekian banyak perempuan muda yang dieksploitasi secara seksual oleh Epstein dan lingkaran rekan-rekannya yang kaya.

Giuffre menuduh Pangeran Andrew berhubungan seks dengannya di rumah teman Epstein, Ghislaine Maxwell, di London pada tahun 2001, ketika Giuffre masih berusia 17 tahun. Tuduhan ini menjadi inti dari gugatan perdata yang diajukan Giuffre.

  • Baca juga: Ghislaine Maxwell: Perempuan di balik skandal perdagangan seks yang mengguncang AS

Pekan depan, buku memoar Virginia Giuffre dijadwalkan akan diterbitkan, yang diperkirakan akan semakin menyoroti keterlibatan Pangeran Andrew dalam skandal Epstein. Memoar tersebut disebut-sebut akan menggambarkan dua momen lain di mana Giuffre mengaku berhubungan seks dengan Pangeran Andrew: di rumah Epstein di New York dan di pulau pribadi Epstein di Kepulauan Virgin AS.

Untuk menyelesaikan perkara di luar pengadilan, Pangeran Andrew membayar Giuffre pada tahun 2022 setelah Giuffre mengajukan gugatan perdata. Meskipun demikian, Pangeran Andrew secara konsisten membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Apa komentar keluarga Giuffre?

Menanggapi keputusan Pangeran Andrew untuk melepas gelar Duke of York, Sky Roberts, saudara kandung Virginia Giuffre, menyatakan kepada BBC bahwa berita tersebut menimbulkan emosi yang campur aduk. Ia yakin mendiang Giuffre “akan sangat bangga” dengan perkembangan ini, merasakan validasi atas perjuangannya.

“Kami telah meneteskan banyak air mata bahagia dan sedih hari ini. Saya pikir bahagia karena dalam banyak hal ini membenarkan Virginia,” kata Roberts. Ia menambahkan, “Semua kerja keras yang telah ia lakukan selama bertahun-tahun kini telah mencapai semacam keadilan.” Sky Roberts juga secara terbuka meminta Raja Charles untuk “menyingkirkan gelar ‘Pangeran’ dari Andrew,” menunjukkan keinginan akan konsekuensi yang lebih berat.

Sementara itu, Haley Robson, perempuan lain yang juga menuduh Epstein, menggambarkan kabar mengenai Pangeran Andrew sebagai momen yang “pahit manis.” Robson menegaskan bahwa Giuffre “memulai perjuangan ini dan kita akan terus berjuang,” menandakan tekad untuk melanjutkan advokasi.

Ia menambahkan sentimennya: “Saya sangat berharap dia bisa berada di sini untuk melihat semua yang telah ia mulai.” Robson menyimpulkan, “Melihat dia [Pangeran Andrew] mundur dan melepaskan gelarnya adalah sesuatu yang sudah lama tertunda, dan itu sangat tepat. Salut untuk Raja Charles,” memberikan apresiasi kepada Raja atas langkah yang diambil.

  • Baca juga: Skandal perdagangan seks anak Jeffrey Epstein: Siapa saja nama tokoh yang disebut di dokumen persidangan yang baru-baru ini dirilis?
  • Baca juga: Siapa saja dalam garis suksesi kerajaan Inggris?
  • Baca juga: Virginia Giuffre, perempuan di pusaran skandal seks Pangeran Andrew

Leave a Comment