Presiden terpilih Prabowo Subianto baru-baru ini melayangkan peringatan tegas kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih. Dalam pidato orasi ilmiahnya di acara wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung pada Sabtu (18/10), Prabowo menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi tindakan korupsi atau praktik “main proyek” yang memanfaatkan uang negara.
Peringatan keras ini bermula ketika Prabowo menyoroti kasus pengembalian dana yang tidak terserap dari Badan Gizi Nasional (BGN). Menurutnya, kejadian semacam itu sangat jarang terjadi, bahkan ia menggarisbawahi bagaimana uang negara seringkali menjadi celah empuk bagi praktik korupsi. “Kalau ada pemimpin-pemimpin seperti Profesor Dadan (Hindayana) ini yang tidak mau akal-akalan, beliau bisa saja sudah ada anggarannya beliau panggil nanti tim beliau, panggil anak buahnya ‘ayo bikin, bikin proyek, bikin proyek, bikin proyek.’, tidak. Beliau punya tanggung jawab pada bangsa, negara dan rakyat Indonesia,” ujar Prabowo, mengapresiasi integritas pimpinan yang tidak tergoda.
Prabowo menyampaikan apresiasi mendalam kepada para menteri yang menunjukkan kejujuran dalam bekerja. Namun, ia juga tidak akan segan untuk bertindak tegas jika menemukan anggota kabinetnya terlibat dalam penyelewengan. “Kalau ada satu dua nakal saya peringati. Satu kali peringatan, masih nakal, masih enggak mau dengar, dua kali peringatan, tiga kali apa boleh buat, harus di-reshuffle, harus diganti,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa demi kepentingan bangsa, negara, dan rakyat, tidak boleh ada rasa kasihan. “Yang kasihan rakyat Indonesia,” imbuhnya, menyoroti dampak nyata dari korupsi.
Lebih lanjut, Prabowo juga menegaskan dirinya tidak akan gentar menghadapi ancaman atau tekanan dari pihak-pihak yang tidak senang dengan langkahnya menindak koruptor. “Saya enggak apa-apa dibenci oleh maling-maling, koruptor, manipulator, orang-orang yang serakah. Enggak apa-apa, enggak ada urusan. Mereka bisa adakan demo. Enggak ada urusan. Yang penting rakyat Indonesia mendukung saya, saya tidak ragu-ragu,” pungkas Prabowo, menunjukkan tekadnya yang bulat dalam memberantas praktik culas demi kesejahteraan rakyat.
Ringkasan
Prabowo Subianto memberikan peringatan keras kepada jajaran Kabinet Merah Putih terkait potensi korupsi dan penyalahgunaan uang negara. Ia menyoroti kasus pengembalian dana tak terserap dan menekankan pentingnya integritas dalam pengelolaan anggaran negara, mengapresiasi pemimpin yang tidak tergoda untuk “main proyek”.
Prabowo menegaskan akan mereshuffle anggota kabinet yang terbukti melakukan penyelewengan, memberikan maksimal tiga kali peringatan sebelum tindakan tegas diambil. Ia menyatakan tidak akan ragu menghadapi ancaman dari pihak yang tidak senang dengan langkahnya memberantas korupsi, demi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.
