Presiden Prabowo Subianto memiliki respons yang berbeda dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengenai Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengembalikan anggaran Rp 70 triliun. Prabowo memuji Kepala BGN Dadan Hindayana, namun Purbaya justru tegaskan uang itu tidak ada.
Sebelumnya, Prabowo sempat memuji pengembalian anggaran dalam jumlah besar tersebut sebagai langkah yang mencerminkan sikap tanggung jawab dan integritas pejabat publik.
“Rp 70 triliun beliau kembalikan. Ini saya kira dalam sejarah Republik Indonesia hampir enggak pernah terjadi pejabat mengembalikan uang, biasanya sudah mulai bulan November pejabat menghabis-habiskan uang, mencari kegiatan untuk anggaran dihabiskan. Beliau bilang beliau kembalikan Rp 70 triliun,” kata Prabowo.
Pada awal tahun, pemerintah mengalokasikan Rp 71 triliun untuk BGN. Setelah itu, pemerintah menambah dukungan hingga Rp 100 triliun. Sehingga total anggaran BGN untuk MBG sempat mencapai Rp 171 triliun.
Tambahan itu digunakan untuk 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur guna mendukung pelaksanaan MBG. Namun, Prabowo menyadari bahwa dalam pelaksanaannya masih terdapat tantangan.
“Tapi dalam perjalanan karena memang tidak gampang membangun 30.000 dapur dalam 1 tahun beliau (Dadan) mengatakan ‘Pak, sampai akhir tahun 2025 ini sesungguhnya kami tidak perlu seluruhnya’ sehingga beliau kembalikan kepada pemerintah pusat, ya, kepada saya beliau kembalikan Rp 70 triliun,” ujarnya.
Prabowo menjelaskan dana yang dikembalikan itu akan digunakan untuk membantu masyarakat.
“Sehingga Rp 70 triliun ini kita bisa banyak kita gunakan untuk bantu orang yang susah, untuk bantu desa-desa, bantu nelayan, bantu semua yang membutuhkan,” kata Prabowo.
Purbaya Jusru Tegaskan Dana Itu Belum Dianggarkan
Sebelumnya, usai konferensi pers APBN KiTa, Selasa (14/10), Menkeu Purbaya mengatakan belum menerima laporan terkait pengembalian dana sebesar Rp 70 triliun tersebut.
“Enggak, yang saya tahu dia balikin Rp 100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada,” kata Purbaya.
Meski begitu, Purbaya menuturkan anggaran resmi 2025 yang dialokasikan sebesar Rp 71 triliun, katanya masih dalam tahap penyerapan untuk program MBG. Menurutnya MBG merupakan inisiatif yang baik dan perlu didorong agar penyerapannya lebih optimal. Saat ini pemerintah tengah memantau progres realisasi anggaran hingga akhir Oktober 2025.
“Kan programnya bagus, harusnya kita dorong supaya lebih bagus penyerapannya. Ini kan Oktober, akan saya lihat sampai akhir Oktober. Sekarang kan baru 23 persen kalau nggak salah penyerapannya kan? Nah kita kan pastikan dia bisa menyerap dengan baik Rp 71 triliun sampai akhir tahun,” ujarnya.