Mahasiswa Universitas Udayana Timothy Anugerah Saputra (22 tahun) diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 4 Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, Rabu (15/10) lalu.
Sayangnya, rekaman CCTV lantai 4 gedung rusak sejak tahun 2023, sehingga polisi tak bisa memastikan korban bunuh diri.
Kapolsek Denpasar Barat Kompol Laksmi Trisnadewi Wieryawan menjelaskan, dugaan korban bunuh diri berdasarkan hasil pemeriksaan rekaman CCTV pada lobi kampus dan keterangan sejumlah saksi.
Saksi sempat melihat korban keluar dari elevator lantai 4, duduk dan membuka sepatu di kursi. Beberapa menit kemudian, para saksi melihat hanya ada sepatu korban di sekitar kursi tersebut.
“Apakah tidak ada CCTV yang merekam kejadian tersebut? Itu pertanyaan ayah korban juga. Kami jelaskan juga kalau CCTV di lobi pada saat korban datang kemudian pada saat korban terjatuh itu ada,” jelas Laksmi, Senin (20/10).
“Jadi terekam pada saat korban masuk ke gedung di lobi depan. Di CCTV yang sama juga merekam pada saat terjatuh namun memang di lantai 4 itu ada CCTV tapi CCTV rusak. Kami sudah koordinasikan dengan pihak kampus. CCTV rusak diperkirakan sejak tahun 2023,” katanya.
Polisi memastikan bukan kasus bullying yang menjadi penyebab korban bunuh diri. Belum diketahui penyebab korban bunuh diri. Namun, berdasarkan keterangan ibunya, korban sempat mengalami perubahan perilaku dalam lima bulan belakangan ini.
“Ibu yang kurang lebih mungkin 5 bulan ini tinggal bersama dengan korban. Sudah menyatakan menerima dengan ikhlas, tidak mau lagi mengangkat ini diproses hukum, dan harapan dari pihak ibu pun, kalau bisa sudah lah ini tidak usah digulirkan lagi. Kasihan korban sudah meninggal, biarkan korban tenang, keluarga juga berduka. Kalau terus diungkit-ungkit seperti ini kan bagaimana perasaan seorang ibu,” katanya.
