Warung Kang Mus Preman Pensiun Kena Pungli: Kronologi Lengkap!

Ringkasan Berita:

• Warung makan milik aktor Epy Kusnandar di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, diduga menjadi korban aksi pungutan liar (pungli) oleh sekelompok preman.
• Video insiden ini, yang menunjukkan Karina Ranau, istri Epy Kusnandar, meladeni para pelaku, diunggah di akun Instagram pribadinya @karinaranau9 dan sontak viral.
• Kompol Anggiat Sinambela, Kapolsek Pasar Minggu, telah memonitor kejadian tersebut dan mengimbau pihak yang merasa dirugikan untuk segera membuat laporan polisi.

Dunia hiburan kembali dikejutkan dengan kabar kurang menyenangkan, kali ini menimpa aktor senior Epy Kusnandar, yang dikenal luas sebagai pemeran Kang Mus dalam sinetron populer Preman Pensiun. Warung makan miliknya yang baru saja dirintis di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, diduga menjadi target aksi pungutan liar.

Beberapa individu yang tidak dikenal mendatangi warung tersebut dan meminta sejumlah uang dengan dalih “keamanan.” Insiden tersebut terekam kamera dan dengan cepat menjadi viral di media sosial, memicu gelombang simpati dan kemarahan dari warganet yang prihatin atas praktik premanisme.

Aksi premanisme dan pungli ini terjadi di lokasi warung makan milik Epy Kusnandar dan sang istri, Karina Ranau. Video yang mengabadikan momen saat Karina Ranau berhadapan dengan terduga pelaku pungli telah diunggah di akun Instagram pribadinya, @karinaranau9, menarik perhatian publik secara luas.

Dalam video yang beredar, Karina tampak menunjukkan kekesalannya terhadap para pelaku yang ia nilai bertindak tidak sopan saat mendatangi warung makannya. “Abang caranya yang sopan. Kita ini capek di sini bang, kita ini capek. Kita di sini bayar, kita sewa, kita buang tenaga,” ujar Karina dengan nada tegas.

Karina lebih lanjut mengungkapkan kekecewaannya karena warung makan yang baru beberapa hari beroperasi itu sudah harus menghadapi gangguan dari para preman. “Baru berapa hari kita di sini sudah digangguin. Orang baru juga berjuang, baru berusaha, sudah digangguin,” tambahnya, mencerminkan beratnya perjuangan yang baru dimulai.

Menanggapi kejadian yang viral tersebut, Kompol Anggiat Sinambela selaku Kapolsek Pasar Minggu menyatakan pihaknya telah memonitor video yang beredar. Ia juga mengimbau agar pihak yang merasa dirugikan, dalam hal ini Epy Kusnandar dan Karina Ranau, untuk segera datang dan membuat laporan resmi ke Polsek guna proses hukum lebih lanjut. “Sudah monitor, yang ada di IG belum ada yang datang ke Polsek. Diimbau yang merasa dirugikan supaya datang dan melaporkan ke Polsek,” kata Anggiat.

Profil Epy Kusnandar

Epy Kusnandar adalah seorang aktor kelahiran Garut, Jawa Barat, pada 1 Mei 1964. Perjalanan kariernya di dunia seni peran dimulai pada tahun 1996, diawali dengan sinetron berjudul 1 Kakak 7 Ponakan. Sejak saat itu, wajah Epy telah menghiasi berbagai judul film dan sinetron, mengukuhkan namanya sebagai salah satu aktor senior yang disegani, terutama melalui perannya yang ikonik sebagai Kang Mus.

Namun, di balik layar kesuksesan, Epy Kusnandar pernah menghadapi cobaan berat. Beberapa waktu lalu, ia didiagnosis menderita tumor otak yang berbahaya. Kondisi ini bahkan membuat dokter sempat memvonis bahwa usianya tidak akan lama lagi, bahkan diperkirakan hanya akan bertahan selama empat bulan.

Secara mengejutkan, vonis tersebut terpatahkan. Seperti yang pernah ditulis oleh TribunJakarta.com pada tahun 2010, Epy Kusnandar berhasil sembuh dari tumor otak setelah mengonsumsi sarang semut sebagai pengobatan alternatif. Kisah kesembuhannya ini dibagikan oleh sang istri, Karina, yang turut mendampingi dalam masa-masa sulit tersebut.

Karina menceritakan, ia tak menyangka bahwa gejala awal yang dialami suaminya seperti muntah-muntah, demam, dan tekanan darah tinggi, merupakan pertanda sakit parah. “Dan itu merupakan sakit yang paling parah banget. Sebelumnya, hanya mengeluh sakit sedikit, biasa saja, lalu minum obat dan sudah (membaik),” kenang Karina seperti yang dikutip dari Gridpop.id beberapa tahun silam.

Alih-alih membaik, kondisi kesehatan Epy justru semakin memburuk dari hari ke hari. Puncak dari krisis kesehatannya terjadi saat Epy tiba-tiba tak sadarkan diri di tengah perjalanan saat sedang menyetir, setelah sebelumnya mengeluh sakit kepala hebat. Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit.

Setelah serangkaian pemeriksaan, termasuk CT scan, terungkap adanya tumor di otak Epy yang memerlukan tindakan operasi. Namun, Epy dan sang istri pada akhirnya memutuskan untuk menempuh jalur pengobatan alternatif tanpa operasi, meskipun dokter telah memberikan vonis prognosis yang sangat minim, yakni hanya empat bulan lagi untuk bertahan hidup.

Sebagai upaya pengobatan alternatif, Epy Kusnandar memilih untuk mengonsumsi ramuan herbal, yang salah satunya melibatkan akar sidaguri dan sarang semut. Keberaniannya untuk memilih jalur berbeda ini, ditambah dengan dukungan penuh dari keluarga, akhirnya membawa hasil yang tak terduga, membuktikan bahwa harapan selalu ada bahkan di tengah vonis medis yang paling suram.

(TribunNewsmaker.com/TribunJakarta.com)