Tiang Monorel Jakarta Dibongkar 2026: Keputusan Gubernur Pramono!

Photo of author

By AdminTekno

JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menunjukkan keseriusan penuh dalam menindaklanjuti rencana pembongkaran tiang monorel yang mangkrak. Tiang-tiang proyek yang terbengkalai ini, yang berlokasi di Jalan Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika, ditargetkan akan dirobohkan pada tahun depan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov untuk memperindah wajah ibu kota.

Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan PT Adhi Karya. Berdasarkan keputusan hukum yang berlaku, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut merupakan pihak yang memiliki hak dan kewenangan untuk melakukan pembongkaran tiang monorel. “Untuk monorel, tentunya kami sudah berbicara dengan Adhi Karya, tetapi nanti apa hasil pembicaraannya, silakan tanyakan kepada Adhi Karya,” ujar Pramono di Jakarta Timur, Selasa (21/10/2025).

Kendati demikian, Pramono mengungkapkan bahwa Pemprov Jakarta sendiri telah memiliki cetak biru rencana pembongkaran. Bahkan, Pemprov telah memberikan tenggat waktu yang jelas bagi penyelesaian proyek mangkrak ini, yakni dimulai pada awal tahun depan. “Mudah-mudahan Januari segera bisa kita mulai dan akan, dan tahun 2026 bisa selesai, dan membuat Jakarta, terutama di wilayah, di daerah Rasuna Said menjadi lebih baik,” harap Pramono, menyoroti dampak positif yang diharapkan bagi estetika Jakarta dan kenyamanan warga.

Rencana pembongkaran tiang monorel ini sejatinya telah digulirkan Pramono sejak beberapa bulan lalu. Keberadaan struktur baja yang menjulang tanpa fungsi di tengah jantung kota ini memang dinilai mengganggu pemandangan dan mengurangi nilai estetika Jakarta. Sebuah proyek ambisius yang kini menjadi saksi bisu kegagalan masa lalu.

Mengurai benang merah proyek monorel, sejarah panjangnya telah dimulai sejak tahun 2004, di era kepemimpinan Gubernur Sutiyoso. Saat itu, PT Adhi Karya dipercaya untuk membangun moda transportasi massal yang digadang-gadang akan menjadi solusi kemacetan. Tiang pancang pertama diresmikan oleh Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, menandai dimulainya harapan baru bagi transportasi ibu kota.

Pada masanya, monorel juga dirancang sebagai penghubung vital antara Jakarta dengan kota-kota satelit di sekitarnya, sebuah visi ambisius untuk mengatasi urbanisasi. Namun, mimpi itu kandas di tengah jalan, terhambat oleh permasalahan pendanaan yang tak kunjung menemukan titik terang.

Berselang beberapa tahun, tepatnya Oktober 2013, asa untuk menghidupkan kembali proyek monorel muncul. Kali ini, proyek tersebut diambil alih oleh PT Jakarta Monorail, dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking. Aksi ini kembali membangkitkan optimisme publik akan terealisasinya transportasi modern.

Sayangnya, optimisme itu berumur pendek. Hingga enam bulan pasca-peletakan batu pertama, kesepakatan krusial antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Jakarta Monorail terkait poin-poin penting pembangunan tak kunjung tercapai. Singkat cerita, proyek monorel dengan segala kompleksitasnya, tak pernah benar-benar terwujud di Jakarta, meninggalkan tiang-tiang beton sebagai pengingat akan janji yang tak terpenuhi.

Daftar Isi

Ringkasan

Pemerintah Provinsi Jakarta menargetkan pembongkaran tiang monorel mangkrak di Jalan Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika pada tahun 2026. Gubernur Pramono Anung menyatakan bahwa pembongkaran akan dilakukan oleh PT Adhi Karya, sesuai dengan keputusan hukum yang berlaku. Pemprov Jakarta telah memiliki cetak biru rencana pembongkaran dan menargetkan dimulainya proyek pada awal tahun depan.

Pembongkaran tiang monorel ini bertujuan untuk memperindah estetika Jakarta dan memberikan kenyamanan bagi warga. Proyek monorel sendiri memiliki sejarah panjang sejak tahun 2004, namun terhambat oleh masalah pendanaan dan kesepakatan yang tak kunjung tercapai. Meskipun sempat dihidupkan kembali pada tahun 2013, proyek ini akhirnya gagal terwujud.

Leave a Comment