Soeharto Pahlawan Nasional? Golkar Ungkap Jasa Bapak Pembangunan

Photo of author

By AdminTekno

Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, M Sarmuji, memberikan tanggapannya terkait usulan Kementerian Sosial (Kemensos) yang menyertakan 40 tokoh sebagai calon pahlawan nasional. Nama-nama besar seperti Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), hingga aktivis buruh Marsinah turut masuk dalam daftar tersebut.

Sarmuji menyatakan bahwa ketiga tokoh tersebut sangat layak dipertimbangkan sebagai pahlawan nasional, mengingat sumbangsih besar yang telah mereka berikan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Secara khusus, ia menyoroti peran Soeharto yang selama ini dikenal luas sebagai bapak pembangunan.

“Pak Harto juga begitu, sampai saat ini, masyarakat masih mengingat Pak Harto sebagai bapak pembangunan,” ujar Sarmuji saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Rabu (22/10/2025).

1. Transformasi Pembangunan di Era Soeharto

Sarmuji menegaskan bahwa pembangunan yang terjadi di era Orde Baru membawa perubahan yang sangat signifikan. Indonesia berhasil bertransformasi dari negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi dan kekurangan pangan, serta inflasi yang mencapai 650 persen, menjadi negara yang jauh lebih baik.

Ia menambahkan bahwa sektor pendidikan mengalami kemajuan pesat dan kebutuhan pangan nasional dapat terpenuhi di masa pemerintahan Soeharto.

“Kita mengalami swasembada pangan di zaman Pak Harto. Teknologi juga demikian, kita waktu itu bangga sekali dengan kemampuan dirgantara kita. Itu semua berkat jasa-jasa Pak Harto,” ungkap Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI tersebut.

2. Soeharto Bukan Sosok Sempurna

Meski demikian, Sarmuji mengakui bahwa Soeharto, termasuk Marsinah, bukanlah sosok yang sempurna. Ia meyakini bahwa setiap individu memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing.

Namun, terlepas dari kekurangan yang ada, mereka tetaplah orang-orang yang telah berjasa besar bagi Republik Indonesia, baik dalam perjuangan merebut kemerdekaan maupun dalam mengisi pembangunan pasca kemerdekaan.

“Terlepas dari plus minusnya, setiap orang punya kelemahan, setiap orang punya kekurangan. Semua yang saat ini menyandang gelar pahlawan nasional juga memiliki kelemahan dan kekurangan,” tuturnya.

3. Kemensos Usulkan 40 Nama Pahlawan Nasional

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), telah menyerahkan dokumen berisi daftar 40 nama calon Pahlawan Nasional kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kantor Kementerian Kebudayaan, pada Selasa (21/10/2025). Salah satu nama yang diusulkan adalah aktivis buruh, Marsinah.

“Hari ini saya, Menteri Sosial, didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo, bertemu dengan Menteri Kebudayaan Pak Fadli Zon untuk menyerahkan surat dari Kementerian Sosial sebagai tindak lanjut hasil rapat Tim Penelitian dan Pengkajian Gelar Pahlawan,” jelas Gus Ipul.

Total 40 nama diusulkan karena dinilai telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Selain Marsinah, terdapat beberapa tokoh lain yang telah melalui proses pembahasan selama beberapa tahun terakhir.

“Beberapa di antaranya sudah memenuhi syarat sejak lima, enam, bahkan tujuh tahun lalu. Ada juga nama-nama baru yang dibahas dan diputuskan tahun ini,” pungkasnya.

Daftar Isi

Ringkasan

Sekjen Partai Golkar, M Sarmuji, menanggapi usulan Kemensos terkait 40 nama calon pahlawan nasional, termasuk Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah. Sarmuji menekankan kelayakan Soeharto sebagai pahlawan nasional, mengingat perannya sebagai bapak pembangunan dan transformasi signifikan yang terjadi di era Orde Baru, seperti swasembada pangan dan kemajuan teknologi.

Meskipun mengakui bahwa tidak ada sosok yang sempurna, Sarmuji menegaskan bahwa Soeharto, terlepas dari kekurangan, telah berjasa besar bagi Indonesia. Kemensos telah menyerahkan daftar 40 nama yang diusulkan, termasuk Marsinah, kepada Menteri Kebudayaan setelah melalui proses penelitian dan pengkajian yang panjang.

Leave a Comment