Kepala SPPG Bekasi Diduga Lecehkan Pegawai: Kronologi & Respon BGN

Photo of author

By AdminTekno

Kita Tekno Kronologi kepala SPPG diduga lecehkan pegawai hingga alami trauma di Bekasi. Begini respon dari BGN.

Kasus dugaan pelecehan dan penganiayaan yang melibatkan seorang Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terhadap pegawainya kembali mencuat di Bekasi. Terduga pelaku, KP (29), menjabat sebagai Kepala SPPG di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, sementara korban adalah RDA (28), seorang akuntan di unit layanan tersebut.

Sebagai informasi, SPPG sendiri merupakan unit yang dibentuk untuk mendukung program pemerintah pusat, Makan Bergizi Gratis (MBG).

Insiden ini menjadi sorotan publik setelah sebuah rekaman video viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat KP dan RDA berada di dalam ruangan kantor. Tanpa diduga, terduga pelaku mendekati RDA yang sedang duduk di kursi dekat tembok, lalu secara tidak pantas meraba-raba tubuh korban.

Menurut keterangan RDA, rentetan kejadian tak mengenakkan ini bermula pada Senin, 6 Oktober 2025, ketika ia meminta dokumen pekerjaan kepada KP. Dokumen yang diberikan ternyata keliru, namun terduga pelaku enggan memperbaikinya. Puncak ketegangan terjadi saat RDA menagih perbaikan dokumen tersebut, yang malah disambut kemarahan dan makian KP di hadapan pegawai SPPG lainnya. “Padahal saya cuma tanya dokumen. Tapi dia marah, memaki saya seolah saya salah,” tutur RDA, seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Hanya berselang beberapa hari, tepatnya Kamis, 9 Oktober 2025, KP kembali menunjukkan sikap temperamentalnya. Ia terlibat cekcok dengan koki dapur MBG, mempermasalahkan fakta bahwa sang koki bekerja bersama istrinya. “Dia ributin kepala koki yang kerja bareng istrinya. Katanya enggak boleh keluarga kerja satu dapur, padahal pihak yayasan bilang boleh saja,” terang RDA.

Selang beberapa waktu, KP sempat meminta maaf atas kemarahannya dan kata-kata kasar yang dilontarkannya kepada RDA. Namun, permintaan maaf tersebut justru dilakukan dengan cara yang sangat tidak etis dan tidak terpuji. “Dia minta maaf tapi sambil pegang-pegang saya. Saya sudah di pojok ruangan, cuma bisa melindungi diri. Saya takut sekali,” ungkap RDA, menggambarkan ketakutannya saat itu.

Akibat serangkaian kejadian tersebut, RDA mengaku mengalami trauma mendalam hingga mengganggu nafsu makannya. Ia juga diliputi kekhawatiran akan ancaman balasan, mengingat dirinya telah melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian dan yayasan terkait.

Kronologi Tahu Goreng Isi Plester Luka Ditemukan dalam Menu MBG di Sukabumi

“Karena saya juga khawatir nanti balasan pelaku ke saya seperti apa, psikis saya terganggu,” jelas RDA, menambahkan kekhawatirannya. “Hingga saat ini belum ada tindakan tegas dari BGN. Saya hanya ingin keadilan dan proses hukum berjalan,” pungkasnya, berharap adanya penegakan hukum yang adil.

Menanggapi laporan ini, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, seperti dikutip dari Kompas.com, mengonfirmasi bahwa korban telah resmi melaporkan KP sejak 20 Oktober 2025. Namun demikian, RDA belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut mengingat kondisi kesehatannya yang belum memungkinkan. “Laporan Polisi (LP) sudah kami terima. Segera kami jadwalkan untuk minta keterangan para pihak,” terang Braiel. “LP dibuat pada 20 Oktober, mohon maaf korban belum kami minta keterangan karena sakit,” tambahnya.

Sementara itu, menyikapi kronologi kepala SPPG diduga lecehkan pegawai ini, Wakil Ketua Badan Bergizi Gratis (BGN), Nanik S. Deyang, turut angkat bicara. Ia menyatakan sangat menyayangkan insiden tersebut dan menegaskan bahwa BGN sedang dalam proses menonaktifkan KP dari jabatannya. “Kami tentu tidak menginginkan dan menyayangkan kejadian tersebut. Seharusnya menjadi teman kerja, harusnya kompak, harusnya kerja sama seperti itu,” ujar Nanik, menggarisbawahi pentingnya lingkungan kerja yang kondusif.

Daftar Isi

Ringkasan

Seorang Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bekasi, KP, diduga melakukan pelecehan dan penganiayaan terhadap pegawainya, RDA. Kejadian ini bermula dari masalah dokumen pekerjaan dan berujung pada perlakuan tidak pantas serta permintaan maaf yang disertai tindakan yang meresahkan korban.

RDA mengaku mengalami trauma akibat kejadian tersebut dan telah melaporkan KP ke polisi. Badan Bergizi Gratis (BGN) merespons laporan ini dengan menyatakan akan menonaktifkan KP dari jabatannya dan menyayangkan insiden tersebut, menekankan pentingnya lingkungan kerja yang kondusif.

Leave a Comment