Detik-Detik Maut: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus Pemalang

Photo of author

By AdminTekno

Suasana Kelurahan Bendan Ngisor, Kota Semarang, mendadak berubah drastis. Raut cemas dan air mata membasahi pipi mewarnai posko pengaduan yang didirikan di kantor kelurahan, menjadi saksi bisu duka dan harapan yang bercampur aduk.

Ambulans datang silih berganti, membawa pulang para korban selamat dari sebuah tragedi yang menimpa rombongan piknik forum kesehatan kelurahan. Kedatangan mereka disambut isak tangis keluarga yang telah menanti dengan penuh kekhawatiran.

Kecelakaan maut itu menimpa bus pariwisata yang mereka tumpangi. Bus tersebut mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di ruas Tol Pemalang-Batang KM 312B, tepatnya sebelum pintu keluar Tol Bandulan. Insiden tragis ini merenggut nyawa empat orang.

Dengan menahan rasa sakit di punggungnya, salah satu korban selamat bernama Siti Maemunah berbagi kesaksian mencekam mengenai detik-detik peristiwa nahas itu terjadi. Ia sempat merasakan bus melaju dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya oleng dan terguling.

“Posisinya busnya itu kencang, lalu busnya di tikungan itu miring-miring gitu. Lalu bres, saya sudah nggak tahu apa-apa. Rasanya kayak mimpi,” tutur Maemunah, mengingat kembali kejadian pada Sabtu (24/10) tersebut.

Maemunah yang saat itu duduk di bangku belakang kemudian terbangun dari keterkejutannya oleh jeritan minta tolong yang bersahut-sahutan. Hatinya teriris saat melihat rekan-rekannya yang ia kenal terjepit di antara reruntuhan bus pasca terguling.

“Saya lihat teman-teman ya sudah sama semua sudah nangis, minta tolong. Lihat teman-teman saya kejepit. Saya sendiri juga bingung karena itu memang nyari-nyari ternyata ya posisi itu jatuh itu saya,” jelasnya dengan suara bergetar.

Peristiwa horor itu meninggalkan trauma mendalam baginya, meskipun ia bersyukur masih diberi keselamatan dan bisa kembali ke Kota Semarang. “Iya, trauma. Saya enggak luka, cuma sekarang merasa sakit di punggung,” ungkap Maemunah, mencoba menenangkan diri.

Di posko pengaduan Kelurahan Bendan Ngisor, para relawan terus berkoordinasi dan memberikan bantuan. Salah seorang relawan menginformasikan, lima korban selamat telah dipulangkan ke rumah masing-masing. Namun, satu di antaranya harus dilarikan ke RS Elisabeth karena mengalami patah tulang serius.

“Yang sudah di sini 5 orang, 1 orang dibawa ke RS Elisabeth. Lalu untuk korban lainnya baik yang meninggal dan yang terluka masih dalam perjalanan,” kata relawan tersebut, menantikan kedatangan korban lainnya.

Dari lokasi kejadian, Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief Wiranto, membeberkan informasi lebih lanjut terkait insiden nahas tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban meninggal dunia mengalami luka berat, terutama cedera di bagian kepala akibat benturan keras. “Semuanya warga satu kelurahan (Bendan Ngisor),” terang Arief, menggarisbawahi dampak tragedi ini terhadap komunitas.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.25 WIB. Bus pariwisata yang mengangkut total 34 penumpang ini awalnya melaju dari Semarang menuju arah Jakarta, dengan tujuan wisata ke objek Guci, Tegal. Namun, “pada saat melaju menuju ke arah exit Tol Bandulan yang jalannya menikung, diduga pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan lalu menabrak pembatas jalan dan terguling,” jelas AKP Arief, memberikan gambaran awal penyebab kecelakaan.

Berikut adalah nama-nama empat korban jiwa yang tewas dalam insiden kecelakaan bus rombongan forum kesehatan Kelurahan Bendan Ngisor:

  • Abdul Gofur (72);
  • Sri Fitriani (56);
  • Endah Ciptaningrum (46);
  • Khomsiyah (50).

Daftar Isi

Ringkasan

Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan piknik forum kesehatan Kelurahan Bendan Ngisor mengalami kecelakaan tunggal di ruas Tol Pemalang-Batang KM 312B. Kecelakaan ini mengakibatkan bus terguling dan menyebabkan empat orang meninggal dunia. Salah seorang korban selamat menuturkan bus melaju kencang sebelum oleng dan terguling, membuatnya terkejut dan mendapati banyak rekannya terjepit.

Kasat Lantas Polres Pemalang menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi saat bus menuju exit Tol Bandulan dan diduga pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraan di tikungan, sehingga menabrak pembatas jalan. Korban meninggal mengalami luka berat di kepala. Lima korban selamat telah dipulangkan, satu dirawat di RS Elisabeth karena patah tulang.

Leave a Comment