
MEXICO CITY — Pembalap muda berbakat dari tim McLaren, Oscar Piastri, secara terbuka mengakui adanya tantangan signifikan terkait karakter mobilnya yang mempersulitnya dalam beberapa seri balapan terakhir. Kesulitan ini kembali terlihat jelas pada gelaran GP Mexico City di Autodromo Hermanos Rodriguez, Senin (27/10/2025) pagi WIB, di mana Piastri hanya mampu menyelesaikan balapan di posisi kelima.
Performa tersebut menandai kegagalan Piastri untuk meraih podium dalam empat seri balapan beruntun setelah jeda musim panas, sebuah tren yang cukup mengejutkan bagi pembalap Australia itu. “Saya rasa dalam beberapa seri balapan terakhir sangat mengejutkan terutama dalam faktor kehilangan kecepatan,” ungkap Piastri, seperti dikutip dari Formula 1 pada hari Senin.
Ia melanjutkan, “Kami memiliki beberapa data di mana kecepatannya (berkurang) dan apa yang harus dilakukan tapi aku harus mengemudi mobil sangat berbeda di beberapa terakhir akhir pekan.” Pernyataan ini menyoroti adaptasi ekstrem yang harus ia lakukan di balik kemudi, menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian mendalam antara gaya mengemudi alaminya dan respons mobil saat ini.
Pekan balapan di Meksiko juga tidak mudah bagi Piastri. Ia hampir berhasil menyalip Ollie Bearman dalam jarak DRS di tikungan keempat pada lap terakhir. Namun, kesempatan emas tersebut sirna seketika setelah mobil pengaman harus diterjunkan ke lintasan menyusul insiden pembalap lain yang keluar jalur dan menabrak rumput, mengakhiri ambisinya meraih posisi lebih baik.
Akibat serangkaian hasil yang kurang memuaskan ini, posisi Piastri di klasemen pembalap sementara harus tergeser. Ia kini menempati peringkat kedua dengan koleksi 356 poin. Ironisnya, posisi puncak kini diduduki oleh rekan setimnya sendiri, Lando Norris, yang berhasil mengungguli Piastri dengan selisih tipis, mengumpulkan 357 poin.
Kontras dengan perjuangan Piastri, Lando Norris justru menjalani akhir pekan yang benar-benar spektakuler di GP Mexico City. Norris tampil dominan dan mencatatkan kemenangan solid, finis 30,3 detik di depan Charles Leclerc yang meraih podium kedua. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan posisinya di puncak klasemen, tetapi juga menunjukkan performa puncak tim McLaren secara keseluruhan, meskipun ada perbedaan pengalaman yang dialami oleh kedua pembalapnya.