PSIM Yogyakarta berhasil menundukkan tamunya, Persik Kediri, dengan skor tipis 2-1 dalam laga lanjutan Super League 2025/26. Pertandingan sengit ini berlangsung di Stadion Sultan Agung Bantul pada Sabtu (31/10) dan diwarnai oleh dua kartu merah, masing-masing untuk pemain dari kedua kesebelasan, menandakan intensitas jalannya laga.
Kemenangan krusial ini mengantarkan PSIM Yogyakarta sementara menduduki urutan kedua klasemen Super League dengan koleksi 18 poin dari 10 pertandingan yang telah dimainkan. Sementara itu, Persik Kediri harus tertahan di peringkat ke-11 dengan 11 poin dari jumlah laga yang sama, memperkecil peluang mereka untuk merangkak naik.
Sejak peluit awal dibunyikan, PSIM langsung tancap gas dengan inisiasi serangan agresif. Peluang emas pertama hadir di menit ke-4 melalui tembakan Anton Quinten Olivier Fase, namun sayangnya arah bola masih sedikit melenceng dari gawang Persik. Tiga menit berselang, giliran Persik Kediri yang mencoba membalas melalui striker andalannya asal Portugal, Telmo Castanheira, meskipun sepakannya juga belum mampu mengancam gawang PSIM.
Paruh pertama menyajikan pertukaran serangan sengit dari kedua tim. Tercatat, hanya Persik Kediri yang mampu mencatatkan dua tembakan tepat sasaran (shot on target) hingga jeda, yaitu melalui Jose Rodriquez di menit ke-18 dan Wigi Pratama di menit ke-43. Meski demikian, solidnya pertahanan membuat skor kacamata 0-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-49. Menerima umpan terobosan cerdik dari Ezequiel Vidal di dalam kotak penalti, Nermin Haljeta dengan dingin mengecoh penjaga gawang Leo Navacchio sebelum melepaskan sepakan datar yang bersarang mulus di jala gawang Persik, mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan PSIM Yogyakarta.
Lima menit berselang, PSIM sempat merayakan gol kedua. Sebuah tendangan bebas yang dilepaskan Ze Valente ditanduk oleh Ezequiel Vidal, yang kemudian bisa ditepis Navacchio. Bola muntah langsung disambar kembali oleh Vidal dan masuk ke gawang. Namun, wasit menganulir gol ini karena dianggap sudah dalam posisi offside, membuat seisi stadion terdiam sejenak.
Drama kembali terjadi di menit ke-59. Wasit menunjuk titik putih setelah Henhen Herdiana menjatuhkan Fase di area terlarang Persik. Tak hanya itu, Henhen juga diganjar kartu kuning kedua yang berujung pada kartu merah, memaksa Persik Kediri bermain dengan 10 pemain. Eksekusi penalti yang dilakukan tiga menit berselang berhasil diselesaikan dengan sempurna oleh Valente, menggandakan keunggulan PSIM menjadi 2-0.
Namun, Persik Kediri menunjukkan semangat juang tinggi dan berhasil memperkecil ketertinggalan di menit ke-64. Sepakan akurat Ezra meluncur deras ke gawang PSIM tanpa bisa dijangkau oleh kiper Cahya Supriadi, membuat skor berubah menjadi 2-1 dan membuka asa bagi tim tamu.
Menjelang akhir pertandingan, PSIM Yogyakarta juga harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-84. Ezequiel Vidal diganjar kartu kuning kedua yang berujung kartu merah, menyamakan jumlah pemain di lapangan. Meski demikian, keunggulan 2-1 untuk PSIM Yogyakarta atas Persik Kediri berhasil dipertahankan hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan, mengukuhkan tiga poin penting bagi Laskar Mataram.
Ringkasan
PSIM Yogyakarta berhasil mengalahkan Persik Kediri dengan skor 2-1 dalam lanjutan Super League 2025/26 di Stadion Sultan Agung Bantul. Pertandingan ini diwarnai dua kartu merah untuk masing-masing tim. Gol PSIM dicetak oleh Nermin Haljeta dan Ze Valente (penalti), sementara gol Persik dicetak oleh Ezra.
Kemenangan ini membawa PSIM naik ke posisi kedua klasemen Super League, sedangkan Persik tertahan di peringkat ke-11. Wasit memberikan penalti dan kartu merah kepada pemain Persik, yang kemudian dieksekusi dengan baik oleh PSIM. Meskipun Persik sempat memperkecil ketertinggalan, PSIM berhasil mempertahankan keunggulan hingga akhir pertandingan meski juga harus bermain dengan 10 pemain.