Thomas Doll Eks Pelatih Persija Dianggap Cocok Latih Timnas Indonesia,Ini Profil Menterengnya

Photo of author

By AdminTekno

Ringkasan Berita:– PSSI belum memutuskan pelatih baru Timnas Indonesia.   – Mantan pemain nasional Atep, mengusulkan nama besar Thomas Doll.   Thomas Doll dianggap pas untuk gaya bermain Timnas Indonesia.

Kita Tekno JAKARTA – Berita seputar pelatih baru Timnas Indonesia kembali muncul, yakni nama Thomas Doll.

Tentu Thomas Doll bukan nama asing buat penggemar sepak bola nasional, dia pernah dua musim melatih skuad Persija Jakarta (2022-2024).

Di bawah asuhan Thomas Doll prestasi Persija terbilang baik, meski tak mampu meraih gelar juara Liga 1.

Kini usai keluar dari Persija, Thomas Doll masih menganggur.

Mungkin, bisa saja Thomas Doll menjadi salah satu kandidat yang layak menukangi timnas Indonesia.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir sendiri pernah menyatakan pihaknya tak mau buru-buru memilih pelatih baru Timnas Indonesia.

Dia ingin orang spesial yang tahu karakter permainan Timnas Indonesia.

Mantan pemain Timnas Indonesia, Atep, menilai Thomas Doll sangat layak melatih skuad Garuda.

Kata Atep, pelatih dari Jerman mempunyai karakter permainan gegenpressing. 

Gegenpressing adalah taktik sepak bola menekan lawan secara kolektif dan langsung setelah kehilangan penguasaan bola.

Tujuannya untuk merebutnya kembali secepat mungkin dan mencegah serangan balik lawan.

Taktik ini sering kali dilakukan di area pertahanan lawan untuk memotong strategi mereka dan mendapatkan peluang mencetak gol yang cepat.

Menurut Atep, gaya permainan Timnas Indonesia seperti itu.

“Penekanannya mungkin lebih ke gaya mainnya. Bisa sama dengan karakter pemain timnas Indonesia,” ujarnya dikutip dari Bolasport.com.

“Mungkin itu dari pelatih Jerman karena menerapkan gegenpressing. Gaya bermain itu cocok dengan pemain-pemain yang dimiliki timnas Indonesia,” ucap Atep.

Eks pemain Persija Jakarta itu menilai sudah seharusnya pelatih dari Eropa atau Jerman yang datang melatih timnas Indonesia.

Ini karena mayoritas pemain-pemain timnas Indonesia berkarier di Eropa.

“Kita tahu mayoritas pemain ini banyak pemain keturunan dan mereka berdomisili di Belanda, dan banyak bermain di Eropa,” ucapnya.

“Pengenalan karakter menurut saya tidak terlalu cukup memakan waktu lama kalau pelatihnya dari Eropa,” imbuh Atep.

Menurutnya, PSSI jangan menunda-nunda mendatangkan pelatih baru.

Sebab, pelatih baru itu harus bisa segera beradaptasi dengan budaya Indonesia.

“Kalau menurut saya memperkenalkan pelatih lebih cepat lebih baik. Pelatih butuh pengenalan juga kepada pemain,” ucapnya.

“Selain itu, pelatih harus tahu bagaimana budaya sepak bola dan pemain yang dimilikinya,” lanjutnya.

Atep tahu bahwa pelatih baru nanti akan bertugas pada FIFA Matchday Maret 2026.

Menurutnya, itu terlalu lama untuk timnas Indonesia. Belum lagi ada Piala AFF 2026 yang digelar pada 25 Juli sampai 26 Agustus 2026. 

“Kalau Maret 2026 terlalu mepet karena mungkin ada agenda lain yang lebih dekat seperti Piala AFF 2026. Itu terlalu mepet,” ucap Atep.

Profil

Thomas Doll merupakan mantan pemain dan juga pelatih sepak bola yang lahir di Malchin pada 9 April 1966. 

Pelatih berusia 58 tahun itu mengawali karier sebagai pemain sepak bola dengan H. Rostock Youth pada 1981. 

Setelah bermain bersama H Rostock Youth, di tahun yang sama Thomas Doll melanjutkan kariernya bersama H. Rostock U-17 dan H. Rostock U-19 pada 1982.

Pada tahun 1983, ia sempat membela Hansa Rostock sebelum akhirnya Thomas Doll bergabung ke BFC Dynamo pada 1986

Setelah hengkang, pelatih berusia 58 itu melanjutkan kariernya ke Hamburg SV pada 1990.

Satu tahun setelahnya, Thomas Doll bergabung dengan klub dari Italia, yakni Lazio pada 1991.

Pada 1994, Thomas Doll mengikuti 2 klub sepak bola asal Italia dan Jerman, yakni E. Frankfurt dan Lazio.

Thomas Doll melanjutkan kariernya dengan bergabung klub dari Jerman, Bari pada 1996.

Pelatih asal Jerman ini kembali bergabung dengan Hamburg SV pada 1998 sebelum dirinya memutuskan untuk pensiun menjadi pemain. 

Thomas Doll sukses mebawa Hamburg dalam mengakhiri persaingan di peringkat ketiga dan mendapatkan satu tiket bermain untuk Liga Champions.

Setelah pensiun, Thomas Doll kembali sebagai pelatih sepak bola. 

Pelatih berusia 58 tahun ini mengawali kariernya sebagai pelatih di Hamburg U-19 pada 2001 silam. 

Thomas Doll resmi bergabung dengan Persija Jakarta pada April 2022.

Pada musim pertamanya, Thomas Doll membawa Macan Kemayoran menjadi runner-up di Liga 1 2022/2023.

Namun, Pada musim keduanya, prestasi Persija merosot. Tim kesayangan Jakmania itu cuma berhasil finish di posisi kedelapan.

Resmi berpisah dengan Persija Jakarta, Thomas Doll tidak akan menangani tim yang berjuluk Macan Kemayoran untuk musim 2024/2025.

Hengkangnya dari Persija Jakarta, yakni karena Thomas Doll memutuskan kontrak dengan Persija Jakarta karena ingin lebih dekat dengan keluarga. 

Hingga kini, Thomas Doll menganggur setelah berhenti melatih Persija Jakarta pada 11 Juni 2024.

Nama Lengkap                                    : Thomas Jens Uwe Doll

Tanggal lahir / Umur                          : 9 April 1966 

Tempat kelahiran                               : Malchin

Kewarganegaraan                              : Jerman

Periode rataan sebagai pelatih        : 1,63 Tahun

Lisensi Kepelatihan                            : Lisensi Pro Kontinental

Formasi yang disukai                         : 3-4-4

Agen                                                      : IFM

Rekam Jejak Thomas Doll Sebagai Pelatih

Hamburg U-19 (1 Juli 2001-28 Desember 2002)

Hamburg SV II (29 Desember 2002-17 Oktober 2004)

Hamburg SV (18 Oktober 2004-1 Februari 2007)

Bor. Dortmund (13 Maret 2007-30 Juni 2008)

Genclerbirligi (1 Juli 2009-21 Oktober 2010)

Al-Hilal (22 Juli 2011-22 Januari 2012)

Ferencvárosi TC (19 Desember 2013-21 Agustus 2018)

Hannover 96 (28 Januari 2019-30 Juni 2019)

APOEL Nicosia (8 Agustus 2019-9 Desember 2019)

Persija Jakarta (23 April 2022-11 Juni 2024)

Sejarah Thomas Doll Sebagai Pemain

H. Rostock U-17: 1 Juli 1981

H. Rostock U-19: 1 Juli 1982

Hansa Rostock: 1 Juli 1983

BFC Dynamo: 1 juli 1986

Hamburg SV: 1 Juli 1990

Lazio: 1 Juli 1991

E. Frankfurt: 7 Februari 1994

Lazio (Akhir dari pinjaman): 30 Juni 1994

E. Frankfurt: 11 Oktober 1994

Bari: 1 Juli 1996

Hamburg SV: 1 Juli 1998

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Leave a Comment