Bukti FIFA Sangat Jelas, Pakar Malaysia Pertanyakan Keputusan FAM Ajukan Banding ke CAS

Photo of author

By AdminTekno

Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini menghadapi pukulan telak setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengumumkan penolakan banding mereka pada Senin, 3 November 2025.

Dalam pernyataan resminya, FIFA mengonfirmasi bahwa komite bandingnya telah menolak permohonan banding yang diajukan oleh FAM. Keputusan ini secara definitif menyatakan FAM dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia bersalah atas kasus pemalsuan dokumen yang menjadi sorotan publik.

Konsekuensi dari penolakan banding ini meliputi denda signifikan. FAM diwajibkan membayar denda sebesar CHF 350.000 kepada FIFA, seperti yang telah diputuskan sebelumnya. Sementara itu, ketujuh pemain naturalisasi Malaysia masing-masing harus membayar denda sebesar CHF 2.000 kepada FIFA. Lebih lanjut, para pemain ini juga dijatuhi hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan, sebuah sanksi yang tentu saja sangat memberatkan karier mereka.

Tidak menyerah begitu saja, FAM kini berencana untuk membawa kasus ini ke jenjang yang lebih tinggi, yakni Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). FAM memiliki waktu 10 hari untuk secara resmi meminta keputusan terperinci dari FIFA dan 21 hari untuk mengajukan banding ke CAS. Langkah hukum lanjutan ini disampaikan langsung oleh Pemangku Presiden FAM, Datuk Mohd Yusoff Mahadi.

Datuk Yusoff Mahadi sendiri mengaku sangat terkejut dengan keputusan FIFA yang menolak banding mereka. “Ini pertama kalinya FAM menghadapi situasi seperti ini, dan pengacara serta manajemen kami sangat terkejut dengan keputusan ini,” ungkap Yusoff. Ia menambahkan bahwa FAM akan segera menulis surat kepada FIFA guna mendapatkan rincian lengkap beserta alasan tertulis di balik keputusan tersebut, sebelum melangkah lebih jauh mengajukan banding ke CAS.

Namun, keputusan FAM untuk membawa kasus ini ke CAS justru dipertanyakan oleh salah satu pakar sepak bola Malaysia, Datuk Pekan Ramli. Pekan merasa bingung dengan penolakan FAM untuk menerima keputusan dari FIFA, mengingat menurutnya, keputusan FIFA memiliki dasar yang kuat dan bukti yang disajikan sangat jelas. Pekan Ramli berpendapat bahwa FAM seharusnya menerima kekalahan dari FIFA dan tidak perlu melanjutkan kasus ini ke CAS.

Ia mendesak FAM untuk berhenti memperpanjang masalah ini dan menghentikan upaya mencari “kambing hitam” atau menyalahkan pihak lain demi menciptakan drama baru. “Kita harus menerima kekalahan 0-2 dari FIFA dalam kasus ini. Mereka punya bukti kuat. Yang mengejutkan saya adalah FAM tidak mengakui bahwa mereka melanggar peraturan FIFA. Sepertinya kita mencoba menyalahkan orang lain. Tidak perlu ada drama lagi. Mau sampai kapan kita berlarut-larut dalam kasus ini?” kata Pekan, seperti dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.

Pekan Ramli meyakini bahwa publik tidak akan mendukung langkah banding ke CAS. Menurutnya, tindakan tersebut hanya akan membuang-buang waktu dan uang, dengan peluang FAM untuk menang di CAS yang sangat tipis. “Kalau ada jajak pendapat publik, saya rasa kebanyakan orang akan bilang itu mubazir. Peluang FAM menang di CAS tipis,” ujarnya.

Meskipun menyadari bahwa FAM ingin menunjukkan dukungan kepada ketujuh pemain Malaysia, Pekan menegaskan bahwa akuntabilitas harus tetap menjadi prioritas utama. “Mungkin FAM ingin menunjukkan dukungan kepada para pemain agar mereka tidak merasa ditinggalkan. Tapi fakta tetaplah fakta, tujuan tidak menghalalkan segala cara. FAM harus menerima keputusan FIFA dan memperbaiki sepak bola kita,” tegas Pekan.

Ia melanjutkan, “Mereka yang terlibat perlu mengakui kesalahan mereka alih-alih membawa budaya penyangkalan ini ke dalam dunia olahraga.” Pekan juga menyerukan transparansi penuh dari komite independen yang telah dibentuk oleh FAM untuk menyelidiki kasus ini. “Semua pihak yang terlibat harus bertanggung jawab. Siapa yang memulai proyek ini? Ada laporan agen yang membawa pemain-pemain ini. Apakah mereka benar-benar berani memalsukan dokumen? FAM telah membentuk komite independen, tetapi kami masih belum tahu seberapa banyak yang dapat diungkapnya,” pungkas Pekan, menekankan pentingnya pengakuan kesalahan dan perbaikan sistematis dalam sepak bola Malaysia.

Leave a Comment