Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang tengah bersiap melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menyusul insiden tragis hanyutnya enam mahasiswa di Sungai Jolinggo, Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Peristiwa memilukan ini menjadi perhatian serius pihak universitas, mendorong langkah-langkah konkret untuk memastikan keamanan dan keselamatan mahasiswa di masa mendatang.
Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Nizar, menegaskan bahwa keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama. Ia menyatakan bahwa meskipun KKN merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat yang mulia, pelaksanaannya harus selalu dilandasi dengan kehati-hatian dan kesiapsiagaan yang optimal. Oleh karena itu, pihaknya akan segera melakukan evaluasi mendalam, khususnya terkait aspek keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan kegiatan lapangan.
Sebagai bentuk respons cepat dan tanggung jawab, UIN Walisongo telah berkoordinasi intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta tim SAR gabungan guna mendukung penuh proses pencarian mahasiswa yang hilang. Tidak hanya itu, tim pendamping universitas dan dosen pembimbing KKN juga telah diterjunkan langsung ke lokasi untuk memberikan pendampingan moril dan spiritual kepada keluarga mahasiswa yang terdampak, serta turut membantu upaya pencarian.
Selain dukungan di lapangan, universitas juga memperkuat jaringan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyediakan layanan konseling dan pendampingan spiritual bagi para mahasiswa serta keluarga yang sedang menghadapi cobaan berat ini. Langkah ini juga diiringi dengan komitmen untuk memperkuat sistem keamanan seluruh kegiatan KKN di berbagai lokasi penugasan, memastikan insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.
Dalam suasana duka, Prof. Nizar menyampaikan harapan besar dari seluruh keluarga besar UIN Walisongo. Ia memohon doa dari masyarakat luas agar tiga mahasiswa yang masih dalam pencarian dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat, serta agar keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan yang berat ini.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 13.53 WIB. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Kendal, keenam mahasiswa tersebut awalnya sedang bermain air di aliran Sungai Tubing Genting Jolinggo. Namun, tanpa disangka, banjir bandang tiba-tiba datang menerjang akibat hujan deras yang mengguyur di bagian hulu sungai. Arus deras yang tiba-tiba datang tersebut langsung menyeret keenam mahasiswa.
Dari enam mahasiswa yang hanyut, tiga di antaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara itu, tiga mahasiswa lainnya hingga kini masih dalam pencarian intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, SAR, TNI/Polri, serta dibantu oleh warga sekitar yang bergotong royong.
Sebagai wujud belasungkawa mendalam dan doa bersama, malam ini seluruh civitas akademika UIN Walisongo akan menggelar acara doa bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang para korban yang telah berpulang, sekaligus memanjatkan harapan agar mahasiswa yang belum ditemukan segera kembali dalam keadaan selamat dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan.