
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) secara resmi meluncurkan Garuda Spark Innovation Hub di Pos Bloc Medan pada Sabtu (8/11). Inisiatif strategis ini hadir sebagai wadah yang disiapkan oleh Komdigi untuk memfasilitasi dan memberi ruang ekspresi bagi para remaja dengan kreativitas tinggi, khususnya dalam bidang ekonomi digital.
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, pada kesempatan tersebut menyoroti peran penting Medan sebagai salah satu kontributor utama ekonomi digital Indonesia. Menurutnya, potensi talenta digital di Sumatera Utara sungguh luar biasa. “Kami menghadirkan Innovation Hub ini di Sumatera Utara dalam rangka mempertemukan para talenta yang luar biasa ini dengan para pemimpin industri dan juga investor,” jelas Meutya usai acara Garuda Spark di Pos Bloc, Medan.

Meutya juga mengemukakan alasan pemilihan Pos Bloc Medan sebagai lokasi peluncuran. Menurutnya, tempat ini memiliki nilai sejarah sebagai titik awal metode komunikasi konvensional. Di tengah pesatnya laju digitalisasi saat ini, penting untuk tidak melupakan fondasi sejarah komunikasi. “Kantor pos yang kami pilih ini adalah untuk mengingatkan bahwa asal mula cara kita berkomunikasi, cara kita mengirim pesan, adalah melalui pos. Jadi, meskipun kini kita banyak berbicara mengenai digitalisasi, kita tidak boleh melupakan fondasi sejarah bagaimana perkembangan komunikasi itu terjadi,” tutur Meutya, menegaskan pentingnya menyeimbangkan kemajuan dengan akar sejarah.
Secara lebih lanjut, program Garuda Spark dirancang sebagai ruang strategis untuk mempertemukan remaja dengan investor dan perusahaan startup. Tujuannya adalah untuk membangun dan mendorong kreativitas ekonomi digital yang berkelanjutan, menciptakan ekosistem inovasi yang dinamis.

Meutya menjelaskan bahwa model pengembangan talenta digital sangat beragam, namun pihaknya meyakini pentingnya menciptakan ruang kolaborasi. “Model pembelajaran atau pangkalan digital itu beragam. Dan kami meyakini bahwa salah satu yang penting adalah menciptakan ruang. Jadi, tidak hanya melalui kelas-kelas formal, tetapi juga menciptakan ruang di mana semua pihak dapat bertemu: pemerintah, talenta, industri, dan investasi. Kami berharap mereka semua dapat bertemu di ruang tersebut,” ungkapnya, menekankan pendekatan holistik dalam pengembangan talenta.
Dalam kesempatan itu, Meutya juga memberikan semangat kepada remaja Kota Medan untuk terus meningkatkan kreativitas digital mereka. Ia menyoroti bahwa Kota Medan menduduki peringkat ke-7 dalam indeks digital nasional, sebuah pencapaian yang menjadi modalitas besar bagi kaum muda di kota tersebut. “Peringkat ke-7 ini juga menempatkan Medan sebagai kota nomor satu di luar Pulau Jawa dengan indeks digital tertinggi. Ini menunjukkan bahwa modalitas dan potensi generasi muda di Kota Medan memang sangat tinggi,” imbuhnya, menandakan bahwa potensi daerah ini patut diperhitungkan.

Ia menambahkan, “Kami yakin, wadah seperti Garuda Spark ini akan sangat mendorong potensi yang ada. Jangan lupakan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia, menurut berbagai sumber internasional, diperkirakan mencapai 35 triliun rupiah pada tahun 2030. Kami berharap Medan dan Sumatera Utara dapat turut serta mengambil bagian signifikan dari pertumbuhan atau nilai ekonomi yang sangat besar ini.”
Menyambut antusiasme tersebut, Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk memperhatikan dan memberikan dukungan penuh kepada para remaja yang berambisi membangun kreativitas digital di Kota Medan. “Kita diberikan peluang yang sangat besar. Sebagai Wali Kota, saya mendukung penuh pengembangan kreativitas digital di Kota Medan, dan bagaimana generasi muda Kota Medan dapat diberikan ruang yang lebih luas lagi untuk berkarier di dunia digital,” ujar Rico Tri Putra Bayu Waas.
Ia lebih lanjut menyoroti bagaimana teknologi modern, seperti Kecerdasan Buatan (AI) dan inovasi lainnya, kini semakin mudah diakses. “Begitu banyak teknologi baru datang kepada kita sekarang, seperti AI dan berbagai inovasi lainnya. Ini semua membuka potensi yang lebih besar untuk menciptakan ekonomi baru yang berkelanjutan,” pungkasnya, menggarisbawahi era peluang tak terbatas bagi ekonomi digital di Medan.
Ringkasan
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meluncurkan Garuda Spark Innovation Hub di Medan sebagai wadah bagi remaja kreatif di bidang ekonomi digital. Menteri Komdigi, Meutya Hafid, menekankan pentingnya Medan sebagai kontributor utama ekonomi digital Indonesia dan perlunya ruang kolaborasi bagi talenta digital, industri, dan investor. Pemilihan Pos Bloc Medan sebagai lokasi peluncuran untuk mengingatkan tentang fondasi sejarah komunikasi di tengah pesatnya digitalisasi.
Garuda Spark dirancang untuk mempertemukan remaja dengan investor dan startup, mendorong kreativitas ekonomi digital yang berkelanjutan. Meutya juga memberikan semangat kepada remaja Medan untuk terus meningkatkan kreativitas digital, mengingat Medan menduduki peringkat ke-7 dalam indeks digital nasional. Wali Kota Medan menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan kreativitas digital di kota tersebut.