Dari TKP ke Ratas: Fakta Baru Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Photo of author

By AdminTekno

Ledakan tragis yang mengguncang SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta, pada Jumat (7/11) masih terus menjadi sorotan dan dalam penyelidikan intensif aparat keamanan. Insiden memilukan ini mengakibatkan puluhan siswa terluka, dengan beberapa di antaranya mengalami luka bakar serius hingga gangguan pendengaran. Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas berhasil menemukan sebuah senjata mainan yang terukir dengan simbol serta nama yang kuat dugaan terkait dengan paham Neo-Nazi dan jaringan terorisme. Pihak kepolisian masih berupaya keras untuk mengungkap motif di balik tindakan tersebut serta menelusuri asal-usul bahan peledak yang digunakan dalam peristiwa nahas ini. Adapun terduga pelaku diketahui merupakan salah satu siswa dari SMAN 72.

Perkembangan terkait insiden ledakan di sekolah ini terus bergulir, menghadirkan sejumlah fakta baru mulai dari jumlah bahan peledak yang berhasil diidentifikasi hingga respons cepat dari pemerintah. Berikut adalah rangkuman terkini dari kasus yang menyita perhatian publik ini:

Ada 7 Peledak, 4 di Antaranya Meledak

Satuan khusus Densus 88 Antiteror Polri telah mengonfirmasi penemuan tujuh bahan peledak yang disiapkan oleh terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta. Temuan signifikan ini didapatkan oleh penyidik di lokasi kejadian. Juru Bicara Densus 88 Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana, kepada wartawan pada Minggu (9/11), membenarkan adanya tujuh bahan peledak tersebut. Mayndra menambahkan bahwa dari total tujuh bahan peledak, hanya empat di antaranya yang berhasil meledak. “Yang meledak empat di dua lokasi. Tiga tidak meledak,” jelasnya. Hingga saat ini, jenis detail dari bahan peledak yang disiapkan pelaku tersebut belum dijelaskan secara rinci kepada publik.

Dibahas di Rapat Terbatas

Sebagai respons cepat, Presiden Prabowo Subianto segera menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri dan pimpinan lembaga. Rapat penting ini dilaksanakan di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu (9/11). Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengungkapkan bahwa salah satu agenda utama pembahasan adalah laporan terkini dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenai penanganan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo secara khusus menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran kepolisian atas kecepatan penanganan kasus ini. “Penanganan terhadap korban cukup cepat, kemudian juga pengamanan di TKP, penyelidikan, dan penggalian informasi berjalan sangat cepat,” ujar Prasetyo. Untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengaktifan kembali kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Ia juga menyinggung perlunya pembatasan terhadap konten negatif dalam permainan daring. “Karang taruna harus aktif kembali, Pramuka harus aktif kembali,” tegasnya.

Mobil SAPA-Psikolog Disiapkan untuk Pemulihan

Dalam upaya pemulihan psikologis, Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, telah menyiapkan serangkaian langkah komprehensif untuk para siswa SMAN 72 Jakarta. Salah satu inisiatif adalah penyiapan Mobil SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) di lingkungan sekolah, yang akan menyediakan dukungan psikis bagi siswa, guru, serta keluarga yang terdampak. Fasilitas ini juga terbuka bagi warga sekitar yang membutuhkan layanan konseling gratis. Di sisi lain, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyusun jadwal pendampingan klinis dan mengerahkan tenaga medis untuk korban yang masih memerlukan perawatan lanjutan. Pemprov DKI Jakarta juga aktif berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) guna memastikan ketersediaan tenaga psikolog yang memadai untuk mendampingi proses pemulihan para korban secara menyeluruh.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menyampaikan bahwa lokasi SMAN 72 saat ini masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi oleh pihak kepolisian. Nahdiana menegaskan bahwa kegiatan belajar mengajar akan dialihkan secara daring (online) mulai Senin (10/11) hingga kondisi sekolah dinyatakan aman dan dapat digunakan kembali. “Pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah. Pembelajaran di kelas nantinya akan diisi oleh wali kelas dan psikolog dengan pembelajaran yang dikemas dengan memberikan ruang interaksi lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar anak-anak dapat pulih dan kembali merasa aman,” papar Nahdiana, menggambarkan pendekatan holistik yang diambil untuk mendukung para siswa.

Korban Ledakan: 1 ICU, 1 HCU, 11 Rawat Inap

Perkembangan kondisi terkini para korban ledakan di SMAN 72 Jakarta dilaporkan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, dr. Pradono Handojo. Ia menyebutkan bahwa saat ini, satu pasien masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU (Intensive Care Unit), satu pasien di HCU (High Care Unit), dan sebelas siswa lainnya dirawat di ruang rawat inap. “Saat ini yang dirawat, di ruangan ICU ada 1 orang, di ruangan HCU 1 orang. Dan yang dilakukan perawatan inap yang tadi dikunjungi ada 11 anak. Dan Alhamdulillah dikabarkan bahwa nanti sore sudah bisa pulang satu,” ujar Pradono di RSI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (9/11). Ia menambahkan bahwa secara umum, seluruh pasien menunjukkan perkembangan positif dan kondisinya terus membaik secara bertahap. “Secara umum kondisinya semuanya membaik secara berangsur-angsur. Kami mohon dukungan dari semua elemen bangsa untuk mendoakan agar anak-anak dapat segera kembali ke rumah dan dapat kembali ke sekolah,” tuturnya. Meskipun demikian, dua pasien yang berada di ICU dan HCU masih memerlukan pemantauan ketat dari tim medis. “Yang di HCU dan ICU kondisinya tanda-tanda vitalnya stabil. Namun masih belum bisa dikatakan baik untuk memungkinkan dipindahkan ke ruang rawat inap,” kata Pradono. Ia menjamin, “Tim kami dokter spesialis monitoring terus 24 jam, termasuk saya juga tadi pagi untuk melihat perkembangannya. Jadi mudah-mudahan berangsur-angsur membaik.”

Rehabilitasi Medis dan Sosial untuk Korban

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan pendampingan penuh kepada para korban, mulai dari masa perawatan hingga mereka kembali ke lingkungan rumah. “Saya sampaikan bahwa dari kami tentu ada 3, pertama perlindungan dan jaminan sosialnya. Maka termasuk tadi soal biaya, pengobatan, segala macam, pasti ini akan dipatuhi oleh pemerintah,” kata Gus Ipul kepada wartawan, Sabtu (8/11). Ia melanjutkan, “Yang kedua nanti rehabilitasinya. Rehabilitasinya ada 2, rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.” Setelah tahap rehabilitasi, Kemensos juga akan menyediakan pendampingan berupa pemberdayaan. Meskipun demikian, Gus Ipul tidak merinci bentuk konkret dari program pemberdayaan tersebut, menyatakan bahwa, “Nanti tentu dalam kerangka tindak lanjutnya adalah pemberdayaan. Mungkin ini akan disesuaikan dengan hasil asesmen,” tuturnya, menunjukkan pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu korban.

Terduga Pelaku Dipindahkan ke RS Polri

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, turut menjenguk para korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading yang saat ini dirawat di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dalam kunjungannya, Mu’ti menyampaikan informasi penting bahwa terduga pelaku telah dipindahkan ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi erat dengan Polri untuk proses penanganan selanjutnya. “Sudah tidak di sini. Jadi, terduga pelaku sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Polri. Karena itu, kami harus koordinasi dengan Pak Kapolri, apakah nanti saya perlu bertemu atau tidak, karena sekarang otoritasnya ada pada beliau,” jelas Mu’ti usai kunjungan, Minggu (9/11). Mu’ti menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah pada penanganan dan pemulihan para korban yang masih dirawat di rumah sakit. “Karena itu, kami sekarang fokus pada bagaimana mereka yang menjadi korban bisa segera pulih. Pemulihan secara fisik dilakukan oleh dokter, sementara pemulihan mental dan psikososial akan kami laksanakan bersama pihak-pihak terkait,” pungkasnya, menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan korban.

Leave a Comment