Dari Pegunungan Asli, Le Minerale Cantumkan Kadar Mineral Alami di Label Kemasan

Photo of author

By AdminTekno

PT Tirta Fresindo Jaya, produsen terkemuka Le Minerale, menunjukkan komitmennya terhadap transparansi dan kualitas produk dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang krusial bersama Komisi VII DPR RI pada Senin (10/11). Pertemuan penting ini menjadi platform strategis bagi perusahaan untuk menguraikan secara mendalam aspek teknis dan inovasi teknologi yang mereka terapkan. Fokus utamanya adalah penyediaan air pegunungan terbaik, demi menghasilkan air mineral kemasan berkualitas tinggi yang terjamin bagi seluruh konsumen setia.

Dalam kesempatan berharga tersebut, Johan Muliawan, Direktur External Affairs dan Regulatory Tirta Fresindo Jaya, menegaskan kembali dedikasi Le Minerale. Ia menyatakan bahwa setiap tetes air mineral kemasan Le Minerale dipastikan berasal dari sumber air pegunungan terpilih yang senantiasa dijaga kelestarian dan kemurniannya. Komitmen teguh ini menjadi inti dari filosofi perusahaan dalam menyajikan kesegaran alami yang otentik.

Lebih lanjut, Johan menjelaskan secara spesifik, “Sumber air kami dipastikan berasal dari pegunungan vulkanik terpilih yang kaya akan mineral esensial, tersebar di berbagai wilayah pegunungan di Indonesia.” Penekanan pada karakteristik geografis dan geologis ini tidak hanya menggarisbawahi kualitas superior, tetapi juga keunikan kandungan mineral alami yang menjadi ciri khas Le Minerale.

Untuk memastikan pasokan yang konsisten dan kualitas yang optimal, Le Minerale mengambil sumber air mineralnya dari berbagai lokasi strategis. Johan menyebutkan beberapa di antaranya adalah Gunung Salak, Gunung Pangrango, Gunung Mandalawangi, Gunung Gede, dan Gunung Bromo, serta beberapa pegunungan lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemilihan lokasi ini didasari oleh kajian mendalam dan kondisi geologis yang mendukung produksi air mineral dengan kandungan mineral alami yang seimbang.

Keaslian sumber air dan kekayaan mineral alami dalam setiap produk Le Minerale bukanlah sekadar klaim. Johan menjelaskan, hal ini dapat dibuktikan secara ilmiah melalui serangkaian pengujian ketat dan terstandar. Proses tersebut meliputi analisis isotop, kajian geologi komprehensif, studi geofisika, hingga analisis hidro-kimia yang mendalam. Metodologi ilmiah yang ketat ini menjamin bahwa setiap klaim Le Minerale didukung oleh data dan fakta yang valid serta terukur.

Selain melalui serangkaian uji laboratorium yang canggih, bukti nyata lain bahwa Le Minerale bersumber dari air pegunungan asli adalah statusnya sebagai Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang secara transparan mencantumkan informasi kandungan mineralnya dengan jelas pada setiap label kemasan. Kemampuan untuk menyajikan detail informasi ini membedakan Le Minerale dan mengukuhkan posisinya sebagai produk yang kredibel dan terpercaya di mata konsumen.

“Informasi detail yang tertera pada label ini tidak hanya sekadar data, melainkan representasi kuat dari komitmen Le Minerale dalam menciptakan produk yang tidak hanya unggul dalam kualitas, tetapi juga menjunjung tinggi nilai keaslian dan memiliki kredibilitas ilmiah yang terukur,” papar Johan, menyoroti pentingnya transparansi sebagai bentuk penghargaan kepada konsumen.

Menatap masa depan, Le Minerale menegaskan kembali komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan lingkungan. Perusahaan akan terus berupaya keras untuk memastikan kelestarian sumber daya air dan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan di sekitar area pegunungan tempat pengambilan air. Ini merupakan bagian integral dari tanggung jawab sosial dan lingkungan Le Minerale untuk generasi mendatang.

Sebagai penutup, Johan Muliawan memastikan bahwa “Seluruh tahapan proses pengelolaan air dilakukan secara higienis, sesuai dengan standar kualitas tertinggi, dan tunduk pada izin resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini untuk menjamin keamanan produk serta keberlanjutan operasional dalam setiap fase produksi.” Pernyataan ini menegaskan dedikasi Le Minerale terhadap kualitas, keamanan, dan kelestarian lingkungan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Leave a Comment