Abdul Mu’ti Angkat Bicara Soal Kasus Bullying SMPN 19 Tangsel

Photo of author

By AdminTekno

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menanggapi serius insiden tragis yang menimpa MH (13 tahun), seorang siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, yang meninggal dunia diduga kuat akibat kasus perundungan atau bullying. Mu’ti menegaskan komitmen pihaknya untuk melakukan pendalaman menyeluruh terkait kasus memilukan ini.

“Saya justru belum mengetahui informasi terkait insiden siswa SMPN 19 Tangsel yang meninggal dunia ini. Nanti kami akan dalami secara serius. Saya akan segera mencari informasi lebih lanjut,” ungkap Mu’ti kepada awak media di Gedung Kemendikdasmen, Jakarta, pada Minggu (16/11).

MH menghembuskan napas terakhirnya di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Minggu (16/11). Sebelum meninggal, korban telah menjalani perawatan intensif selama satu minggu penuh akibat luka-luka serius yang dideritanya pasca-penganiayaan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Kabar duka ini sebelumnya telah dikonfirmasi oleh kuasa hukum keluarga korban, Alvian. Ia menjelaskan bahwa pihak keluarga menerima informasi langsung dari kerabat yang setia mendampingi MH selama dirawat di rumah sakit. “Sekitar pukul enam pagi, keluarga di rumah mendapatkan kabar duka dari paman korban yang saat itu berada di rumah sakit,” jelas Alvian saat dihubungi pada Minggu (16/11).

Kondisi Tragis Korban Bullying: Mata Rabun dan Kaki Lumpuh

Diberitakan sebelumnya, MH menjadi korban perundungan oleh teman-teman sekelasnya. Aksi bullying yang kejam ini diduga telah berlangsung sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Puncak kekerasan terjadi pada Senin (20/10), ketika kepala korban dipukul menggunakan bangku berbahan besi yang berat.

Rizki, kakak korban, mengungkapkan bahwa kondisi fisik adiknya menurun drastis setelah kejadian traumatis tersebut. Siswa kelas VII itu bahkan tak mampu menggerakkan tubuhnya dengan baik, menyerupai kondisi lumpuh. “Pukulan kursi di kepala adalah yang paling parah. Adik saya baru berani menceritakan semua kejadian ketika kondisinya sudah sangat parah. Kalau insiden lain sebelumnya tidak pernah cerita, kali ini ia berani karena merasa sakit yang luar biasa,” tutur Rizki, pada Senin (10/11) lalu.

Rizki menambahkan, adiknya sempat mendapatkan perawatan medis di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tangsel. Namun, karena kondisi kesehatannya yang terus memburuk, MH kemudian dirujuk untuk penanganan lebih lanjut ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Polisi Mendalami Dugaan Perundungan, Empat Saksi Telah Diperiksa

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tangsel, AKP Wira Nugraha, membenarkan bahwa pihak kepolisian telah memulai penyelidikan intensif terkait kasus perundungan yang berujung pada kematian siswa ini. “Menyusul berita yang viral di masyarakat, kami langsung menerbitkan laporan informasi terkait kejadian ini. Kami juga telah memintai keterangan dari guru dan beberapa teman korban,” jelas Wira, pada Minggu (16/11).

Sementara itu, Kapolres Tangsel, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang, menyatakan bahwa total empat saksi telah dimintai keterangan dalam proses penyelidikan ini. Ia menegaskan komitmen kepolisian untuk menangani kasus ini secara profesional dan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. “Polres Tangerang Selatan akan menangani kasus ini secara profesional, tentunya sesuai dengan kaidah atau aturan hukum yang berlaku,” ucap Victor.

Saat ini, pihak kepolisian masih menantikan hasil visum dan pemeriksaan medis untuk memastikan penyebab pasti kematian MH sekaligus untuk melengkapi seluruh proses penyelidikan yang sedang berjalan.

Daftar Isi

Ringkasan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, akan mendalami kasus perundungan di SMPN 19 Tangerang Selatan yang menyebabkan seorang siswa, MH, meninggal dunia setelah dirawat di RS Fatmawati. Korban diduga mengalami perundungan sejak MPLS, dengan puncaknya dipukul menggunakan bangku besi hingga mengalami luka serius dan kelumpuhan.

Polisi telah memulai penyelidikan terkait kasus ini dan telah memeriksa empat saksi, termasuk guru dan teman korban. Pihak kepolisian masih menunggu hasil visum dan pemeriksaan medis untuk memastikan penyebab kematian MH serta melengkapi proses penyelidikan yang sedang berlangsung. Polres Tangsel berkomitmen menangani kasus ini secara profesional sesuai hukum yang berlaku.

Leave a Comment