Ayah Tiri Cengkareng Culik dan Bunuh Alvaro: Distributor Teh Jadi Tersangka

Photo of author

By AdminTekno

Tragedi pilu menyelimuti keluarga kecil Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia 6 tahun, yang tewas setelah diculik dan dibunuh oleh ayah tirinya, Alex Iskandar. Fakta mengejutkan ini terungkap dari keterangan Tugimin, kakek Alvaro, yang mengenal Alex sebagai seorang distributor teh di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

Bagi Tugimin, sosok Alex jauh dari kesan kejam. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai distributor teh di Cengkareng itu dikenal sering meluangkan waktu di akhir pekan untuk bermain bersama Alvaro. Kedekatan inilah yang membuat Tugimin sama sekali tidak menaruh curiga, bahkan menganggap Alex sebagai pribadi yang baik hati.

Kecurigaan semakin pupus ketika Alex justru menunjukkan kepeduliannya dengan ikut serta dalam pencarian Alvaro setelah bocah malang itu dinyatakan hilang. “Kalau disuruh jalan ke mana pun untuk mencari Alvaro, dia berangkat. Jadi, tidak ada sedikit pun rasa kecurigaan. Kami menganggap dia baik-baik saja,” ungkap Tugimin, menggambarkan betapa pandainya Alex menyembunyikan niat kejinya.

Awal Mula Hubungan Alex dan Arum

Kisah keterlibatan Alex dalam keluarga Alvaro dimulai pada tahun 2023, saat ia menjalin asmara dengan Arum, ibu kandung Alvaro. Saat itu, Arum sering mengajak Alex ke rumah mereka, dan melihat keseriusan hubungan yang kian intens, Tugimin lantas meminta keduanya untuk segera meresmikan ikatan.

“Saya putuskan untuk menanyakan, ‘Arum, kamu bagaimana dengan Alex? Ini serius atau hanya main-main?’ Lalu dia menjawab, ‘Ini serius, Pak’. ‘Baik, jika serius, kapan kalian akan mengurus pernikahan?'” kenang Tugimin, yang mendorong putrinya dan Alex untuk segera menikah.

Sebelum pernikahan dilangsungkan, Alex yang kala itu masih memeluk agama Katolik, bersedia memenuhi syarat dari Tugimin untuk memeluk agama Islam. Tanpa paksaan, Alex menjadi seorang mualaf dan kemudian menikahi Arum di KUA Kecamatan Pesanggrahan. “Dia bersedia menikah dengan putri saya dan masuk Islam tanpa ada paksaan,” tegas Tugimin.

Sayangnya, kebahagiaan rumah tangga Alex dan Arum tidak berlangsung lama. Keduanya belum dikaruniai anak, dan hubungan mereka mulai memburuk ketika Arum berkeras untuk bekerja di Malaysia, meskipun Alex tidak mengizinkannya. Keputusan Arum untuk tetap berangkat ke Malaysia menjadi titik balik dalam hubungan mereka.

Alex berulang kali mendesak Arum untuk kembali pulang, bahkan menuduhnya berselingkuh dengan pria lain. Tudingan perselingkuhan inilah yang kemudian diyakini sebagai motif kuat di balik penculikan dan pembunuhan Alvaro. “Awalnya kami tidak mengetahui, namun setelah ada berita penangkapan dan interogasi, saya mendapat bocoran. Dari bocoran itu terungkap adanya motif dendam terhadap ibunya,” jelas Tugimin.

Tragedi ini mencapai puncaknya saat jasad Alvaro ditemukan dalam kondisi kerangka di Kali Cirewet, Kabupaten Bogor, pada Minggu (23/11). Tak berselang lama, polisi berhasil menangkap Alex Iskandar. Namun, cerita kelam ini ditutup dengan kabar Alex meninggal dunia karena bunuh diri di Polres Metro Jakarta Selatan.

Daftar Isi

Ringkasan

Seorang bocah berusia 6 tahun, Alvaro Kiano Nugroho, diculik dan dibunuh oleh ayah tirinya, Alex Iskandar, yang berprofesi sebagai distributor teh di Cengkareng. Kakek Alvaro, Tugimin, mengenal Alex sebagai sosok yang baik dan dekat dengan cucunya, sehingga tidak menaruh curiga. Alex bahkan sempat ikut mencari Alvaro setelah dinyatakan hilang untuk menutupi perbuatannya.

Hubungan Alex dengan keluarga Alvaro dimulai saat ia berpacaran dengan ibu Alvaro, Arum, pada tahun 2023. Setelah menikah dan Arum bekerja di Malaysia, hubungan mereka memburuk, dengan Alex menuduh Arum berselingkuh. Dendam terhadap Arum menjadi motif utama penculikan dan pembunuhan Alvaro. Jasad Alvaro ditemukan dalam kondisi kerangka dan Alex ditangkap, namun kemudian meninggal karena bunuh diri di Polres Metro Jakarta Selatan.

Leave a Comment