
Usai mengungkap 250 ton beras ilegal masuk lewat Sabang, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membeberkan ada laporan baru soal temuan 40,4 ton beras dan 2,04 ton minyak goreng ilegal yang masuk melalui Batam.
Laporan itu diterima pada Senin malam, saat Amran masih memantau perkembangan penindakan kasus penyelundupan beras di Sabang.
“Tadi malam ada laporan dari Batam melalui Lapor Pak Amran menyampaikan bahwasannya ada beras yang sandar jam 11 malam,” ujar Amran di kediamannya, Jakarta Selatan, Selasa (25/11).
Setelah itu, Amran langsung menghubungi Pangdam Kepri, Kapolda Kepri, Wali Kota Batam, Gubernur Kepri, hingga Dandim setempat untuk memastikan koordinasi berlangsung malam itu juga. Amran mau penanganan segera dilakukan agar muatan tidak sempat berpindah atau disembunyikan.
Setelah aparat bergerak ke lapangan, pemeriksaan dilakukan di Pelabuhan Tanjung Sengkuang. Menurutnya, pada dini hari aparat berhasil menghentikan dan mengamankan kapal yang diduga membawa komoditas ilegal tersebut.
“Kemudian kalau tidak salah tengah malam ditangkap dan itu ilegal itu jumlahnya 40 ton. Kemudian minyak goreng, ini minyak goreng sangat ironis. Kita produsen terbesar dunia tetapi ilegal masuk minyak goreng,” ungkap Amran.

Dari pemeriksaan awal, diketahui kapal itu membawa beras sebanyak 40,4 ton, minyak goreng 2,04 ton, gula pasir 4,5 ton, tepung terigu 600 kilogram, susu 900 liter, parfum 240 pcs, mi impor 360 pcs, serta frozen food sebanyak 30 dus.
“Dan yang melapor, yang tahu, pelapornya cuma saya, dengan Tuhan. Itu kami jamin seluruh pelapor, tentang penyalahgunaan di sektor pertanian, kami jaga kerahasian, dia swasta,” jelas Amran.
Amran juga memastikan memeriksa tiga kapal yang terlibat, yakni KM Sampurna 03, KM Permata Pembangunan, dan KM Risky Dilaut, dengan lima ABK yang kini diamankan untuk pemeriksaan lanjutan dan bakal ditindak sesuai aturan.