
Kita Tekno – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas kapasitas pemerintah yang baru berhasil merehabilitasi 16 ribu sekolah di seluruh negeri. Pernyataan penting ini disampaikan Prabowo dalam pidatonya pada Puncak Perayaan Hari Guru Nasional yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Negara, Jumat. Isu krusial perbaikan infrastruktur sekolah ini menjadi perhatian utama karena secara langsung berimplikasi pada peningkatan kualitas pendidikan nasional.
Menyadari urgensi tersebut, Prabowo menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk memprioritaskan anggaran negara secara signifikan ke sektor pendidikan. Ia bertekad kuat untuk melipatgandakan jumlah sekolah yang diperbaiki, menargetkan minimal 60 ribu sekolah rampung pada tahun 2026. Ini menunjukkan ambisi besar untuk mengatasi kesenjangan infrastruktur pendidikan yang masih ada di Tanah Air.
Dalam nada penuh penyesalan namun juga optimisme, Presiden Prabowo menyatakan, “Saya minta maaf sebagai Presiden Anda, saya baru mampu mengalokasikan 16 ribu sekolah. Tapi tahun depan saya bertekad melipatgandakan itu.” Lebih lanjut, ia menambahkan, “Kita rencanakan tahun depan minimal 60 ribu sekolah. Enam puluh ribu pun saya belum puas. Menteri Keuangan, bisa kita tambah? Kalau bisa tambah, tambah lagi.” Penegasan ini menggarisbawahi tekadnya untuk tidak hanya memenuhi target tetapi juga melampauinya demi kemajuan sistem pendidikan nasional.
Momen penting ini berlangsung di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025, yang digelar meriah di Indonesia Arena, Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan guru dari berbagai penjuru daerah, sebuah manifestasi apresiasi tulus pemerintah terhadap dedikasi insan pendidik. Presiden Prabowo disambut hangat oleh deretan pejabat tinggi Kabinet Merah Putih, termasuk Menko PMK Pratikno, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Mendagri Tito Karnavian, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti.
Selain itu, kehadiran para petinggi negara lainnya turut memeriahkan acara tersebut, antara lain Mensesneg Prasetyo Hadi, Menteri PANRB Rini Widyantini, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi, Seskab Teddy Indra Wijaya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto. Kehadiran kolektif ini menyoroti dukungan lintas sektor terhadap upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Sebagai puncak apresiasi, dalam acara tersebut Presiden Prabowo juga secara langsung menyerahkan penghargaan kepada para guru dan tenaga kependidikan. Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas pengabdian tanpa batas dan inovasi yang mereka curahkan dalam memajukan roda pendidikan Indonesia. (ant)
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto meminta maaf karena pemerintah baru mampu merehabilitasi 16 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Permohonan maaf ini disampaikan pada Puncak Perayaan Hari Guru Nasional, di mana ia menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur sekolah demi meningkatkan kualitas pendidikan.
Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk memprioritaskan anggaran negara untuk pendidikan dan menargetkan perbaikan minimal 60 ribu sekolah pada tahun 2026. Ia juga menyerahkan penghargaan kepada guru dan tenaga kependidikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam memajukan pendidikan di Indonesia.