
Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan pengerahan seluruh kekuatan nasional untuk mempercepat penanganan tanggap darurat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Perintah tegas ini menunjukkan komitmen penuh pemerintah dalam menghadapi bencana alam yang berdampak luas di wilayah Sumatera.
Arahan strategis tersebut disampaikan dan dikoordinasikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno. Beliau melakukan kunjungan lapangan bersama Kepala BNPB di sejumlah lokasi terdampak parah, termasuk Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Sibolga pada Minggu (30/11), untuk memastikan implementasi instruksi Presiden berjalan optimal.
Dalam kunjungannya, Pratikno menegaskan bahwa instruksi Presiden Prabowo menjadi landasan utama bagi mobilisasi besar-besaran. Sinergi lintas kementerian, lembaga, TNI, Polri, dan pemerintah daerah dikerahkan secara terpadu demi menjamin bantuan tiba dengan cepat dan tepat sasaran kepada masyarakat terdampak.
“Perintah Bapak Presiden adalah seluruh kekuatan nasional dikerahkan untuk tahapan tanggap darurat sekarang ini untuk meringankan beban masyarakat,” ujar Pratikno, menekankan urgensi dan skala respons yang diharapkan.
Berbagai kementerian dan lembaga terkait telah berada di lokasi bencana, berfokus pada pemulihan akses listrik, pembukaan jalur darat yang terputus, serta distribusi logistik krusial melalui jalur udara dan laut. Upaya intensif ini merupakan kolaborasi erat dengan pemda, TNI, dan Polri, yang telah bahu-membahu bekerja tanpa henti sejak hari pertama bencana melanda.
Pratikno lebih lanjut menjelaskan, “Ini menunjukkan seluruh kementerian dan lembaga berusaha keras semaksimal mungkin mengerahkan kekuatan yang ada untuk membantu masyarakat, bersama-sama dengan pemda, TNI, dan Polri yang sejak hari pertama sudah membantu masyarakat. Kami tadi bersama Kepala BNPB mengunjungi Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan juga Sibolga.” Pernyataan ini menegaskan koordinasi solid di lapangan demi pemulihan cepat bagi warga.

Selain fokus pada penanganan darurat, pemerintah juga secara proaktif mulai menyiapkan langkah-langkah untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Ini mencakup penyediaan hunian sementara hingga hunian tetap bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Inisiatif ini krusial untuk memastikan masyarakat dapat segera pulih, kembali beraktivitas normal, dan menjadi lebih resilien dalam menghadapi risiko bencana di masa mendatang.
Sejalan dengan itu, Polri turut memperkuat operasi kemanusiaan dengan mengerahkan personel, pesawat, helikopter, kapal, serta sarana pendukung lainnya. Pengerahan aset besar-besaran ini bertujuan menjangkau titik-titik yang terisolasi, memastikan bantuan dapat tersalurkan tepat waktu, khususnya di wilayah-wilayah yang aksesnya terputus akibat banjir dan longsor.
Dengan mobilisasi nasional yang terkoordinasi dan komprehensif ini, pemerintah menegaskan kehadiran negara secara penuh di tengah masyarakat Sumatera yang dilanda krisis. Prioritas utama adalah keselamatan warga, percepatan pemulihan, dan memastikan setiap kebutuhan darurat terpenuhi demi meringankan beban masyarakat di kawasan Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.