BRIN & Danantara Bersatu: Riset Hilirisasi Nasional Makin Ngegas!

Photo of author

By AdminTekno

JAKARTA – Langkah strategis untuk memperkuat pondasi industri nasional kini tengah dirajut. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Danantara telah resmi menjalin kerja sama vital yang berfokus pada pendorong hilirisasi dan percepatan alih teknologi di Indonesia. Kesepakatan penting ini dicapai dalam sebuah pertemuan yang berlangsung pada Jumat, 28 November 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BRIN, Prof. Arif Satria, secara langsung memaparkan visi lembaganya kepada Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani. Beliau menguraikan tiga jalur utama kontribusi riset yang dirancang untuk secara substansial memperkuat industri nasional.

Jalur kontribusi pertama dari BRIN adalah penguatan riset dan inovasi yang spesifik untuk sektor UMKM serta berbagai program akar rumput. Prof. Arif Satria menegaskan bahwa BRIN berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen melalui program-program strategis seperti Koperasi Merah Putih, Kampung Nelayan, MBG, dan inisiatif grassroots lainnya, yang semuanya akan diperkaya dengan sentuhan inovasi dan hasil riset terkini.

Adapun jalur kedua berfokus pada penguatan Riset dan Pengembangan (R&D) bagi BUMN strategis yang berada di bawah naungan Danantara. Sektor-sektor vital seperti kedirgantaraan, perkapalan, pertahanan, dan energi akan menjadi prioritas utama. Prof. Arif Satria menekankan kesiapan BRIN untuk menyediakan dukungan riset yang selaras dengan visi pembangunan industri nasional yang kokoh. “Intinya, kami hadir di sini untuk memperkuat kerja sama R&D demi menunjang misi Danantara yang sangat mulia dalam membangun industri nasional yang kuat,” ujarnya, menegaskan komitmen lembaganya.

Jalur ketiga yang tak kalah penting adalah percepatan transfer teknologi dari investasi asing. Prof. Arif Satria menggarisbawahi urgensi strategi bersama antara BRIN dan Danantara. Tujuannya jelas: agar Indonesia tidak lagi sekadar menjadi negara perakit, namun mampu menguasai teknologi inti secara mandiri. “Menurut saya, percepatan alih teknologi ini membutuhkan strategi yang terpadu dan kekompakan antara BRIN dengan Danantara,” pungkasnya, menyerukan sinergi yang kuat.

Menanggapi paparan tersebut, CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyambut baik inisiatif BRIN. Beliau menegaskan bahwa peran utama Danantara adalah memastikan setiap investasi industri yang masuk ke Indonesia turut membawa nilai tambah teknologi. Menurut Rosan, program hilirisasi hanya akan efektif jika diiringi dengan penguatan R&D nasional yang mumpuni. “Sesuai arahan Bapak Presiden, investasi di Danantara memang menargetkan minimum return di atas cost of capital, namun jika ada transfer teknologi dan penciptaan lapangan kerja, kami bersedia menerima return yang lebih rendah. Jadi, alih teknologi menjadi sangat fundamental,” jelas Rosan, menyoroti prioritas pemerintah.

Rosan juga mengidentifikasi beberapa sektor strategis yang disiapkan untuk penguatan R&D bersama BRIN, meliputi transportasi, perkapalan, pangan, serta pengembangan ekosistem kendaraan listrik. “Mereka sangat terbuka untuk kerja sama riset. Kami bahkan telah mengajukan permintaan agar riset baterai dapat dikembangkan secara kolaboratif dengan BRIN,” pungkas Rosan, menandakan langkah konkret dalam implementasi kerja sama ini.

Daftar Isi

Ringkasan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Danantara menjalin kerja sama strategis untuk mendorong hilirisasi dan percepatan alih teknologi di Indonesia. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat industri nasional melalui tiga jalur utama: riset dan inovasi untuk UMKM, penguatan R&D bagi BUMN strategis di bawah naungan Danantara, serta percepatan transfer teknologi dari investasi asing.

CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyambut baik inisiatif BRIN dan menekankan pentingnya nilai tambah teknologi dalam setiap investasi industri di Indonesia. Sektor strategis seperti transportasi, perkapalan, pangan, dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik menjadi fokus utama penguatan R&D bersama BRIN, termasuk kolaborasi dalam riset baterai.

Leave a Comment