Bek Ulsan Hyundai, Jung Seung-hyun, melontarkan pengakuan mengejutkan mengenai insiden penamparan yang ia alami dari mantan pelatihnya, Shin Tae-yong, yang juga pernah menukangi Timnas Korea Selatan dan Indonesia. Pengakuan ini muncul setelah pertandingan terakhir Ulsan musim ini, dipicu oleh beredarnya rekaman video yang menunjukkan dugaan aksi pemukulan tersebut.
Jung Seung-hyun, yang terakhir kali membela Timnas Korea Selatan pada tahun 2024 dari total 26 penampilan internasionalnya, mengungkapkan kekhawatiran banyak pihak yang telah menyaksikan rekaman tersebut. Ia menambahkan, insiden itu tidak hanya mengejutkan publik, tetapi juga berdampak pada keluarganya. “Orang tua saya pasti akan marah ketika melihatnya. Rasanya tidak enak,” ujarnya dengan nada prihatin.
Lebih jauh, Jung Seung-hyun mengaku tindakan tersebut membuatnya mempertanyakan lingkungan tim yang ia alami. “Ada beberapa momen ketika saya berpikir, ‘Apakah ini benar?’ Ini tidak sesuai dengan zaman kita sekarang,” jelasnya, menyoroti perbedaan standar pembinaan sepak bola masa kini.
Sosok Shin Tae-yong sendiri bukanlah nama asing di kancah sepak bola internasional, pernah memimpin Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. Namun, kiprahnya di Ulsan Hyundai cukup singkat dan penuh kontroversi. Ia diberhentikan oleh klub pada Oktober lalu setelah hanya 65 hari menjabat sebagai pelatih, sebuah periode yang kini semakin disorot pasca pengakuan Jung Seung-hyun.
Menanggapi tuduhan yang beredar, sejumlah laporan media Korea Selatan menyebutkan bahwa Shin Tae-yong membantah telah melakukan tindakan pemukulan sebagaimana yang dituduhkan melalui rekaman video tersebut. Klaim ini menciptakan dua versi cerita yang berbeda, meninggalkan tanda tanya besar di tengah publik sepak bola.